Rusia Rebut Wilayah Seukuran Singapura dari Ukraina

Selasa, 03 Desember 2024 - 08:03 WIB
loading...
Rusia Rebut Wilayah...
Rusia merebut wilayah seukuran Singapura dari pasukan Ukraina selama pertempuran bulan lalu. Foto/Sputnik/Stanislav Krasilnikov
A A A
KYIV - Analisis baru menunjukkan bahwa kemajuan pasukan Rusia dalam perangnya di Ukraina pada bulan lalu dengan merebut wilayah seukuran Singapura, bahkan lebih.

Ini merupakan perebutan teritorial terbesar sejak minggu-minggu pertama konflik.

Penelitian yang dilakukan oleh Agence France-Presse (AFP), menggunakan data dari Institute for the Study of War (ISW) Amerika Serikat, menemukan bahwa tentara Rusia merebut lebih dari 725 kilometer persegi (279,9 mil persegi) tanah di Ukraina selama bulan November.

Wilayah tersebut lebih besar dari Singapura, yang mencakup sekitar 719 kilometer persegi (277,6 mil persegi).

Baca Juga: Zelensky: Ukraina Butuh Jaminan Jadi Anggota NATO sebelum Berunding dengan Rusia

Ini lebih dari yang direbut Rusia di Ukraina selama bulan Oktober, yang mencapai 610 kilometer persegi (235,5 mil persegi), menurut laporan situs berita Rumania; hotnews.ro.

Pada saat itu, Oktober menandai perampasan tanah terbesar oleh Rusia dalam lebih dari dua setengah tahun, tetapi total bulan lalu kini telah melampaui rekor itu.

Tanah terluas yang diklaim Rusia di Ukraina adalah pada Maret 2022, setelah invasinya pada 24 Februari. Saat itu, pasukan Rusia merebut 45.426 kilometer persegi tanah, menurut data hotnews.ro.

Kemajuan tentara Rusia secara bertahap meningkat sejak akhir musim semi, dan kini telah terakumulasi hingga lebih dari 3.500 kilometer persegi sepanjang tahun 2024.

Ini enam kali lebih banyak dari perolehan yang dibuat sepanjang tahun 2023, imbuh laporan hotnews.ro.

Sejak awal perang, total wilayah di Ukraina yang diduduki Rusia mencakup 68.050 kilometer persegi, hingga akhir bulan lalu.

Sebagian besar kemajuan pasukan Rusia di Ukraina terjadi di wilayah Donetsk, di mana tentara Kyiv kini hanya menguasai kurang dari sepertiga wilayah tersebut.

Ini merupakan penurunan dari 40 persen wilayah yang dikuasai militer Ukraina pada awal tahun ini.

Seorang analis mengatakan kepada Newsweek, Selasa (3/12/2024), diyakini bahwa Ukraina akan terus mengalami beberapa bulan yang sulit ke depannya karena pasukan Rusia terus memperoleh keuntungan selama musim dingin.

Emil Kastehelmi, analis dari Black Bird Group yang berbasis di Finlandia, mengatakan: "Tren ini sangat mengkhawatirkan, dan tidak ada alasan untuk mengharapkan situasi akan tenang pada bulan Desember."

Namun, sementara Rusia memperoleh keuntungan teritorial di Ukraina, Moskow juga mengalami kerugian besar dalam personel militer.

Korban Rusia mencapai lebih dari 2.000 tentara dalam satu hari pada akhir bulan lalu, menurut data dari Kementerian Pertahanan Ukraina.

Itu adalah rekor tertinggi dan memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat hanya beberapa minggu sebelumnya.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Oposisi Jerman Desak...
Oposisi Jerman Desak NATO Diganti Aliasi Baru yang Libatkan Rusia dan AS
Pertama Kali di Dunia,...
Pertama Kali di Dunia, Kapal Nirawak Ukraina Tembak Jatuh Jet Tempur Su-30 Flanker Rusia
Ini Respons Rusia setelah...
Ini Respons Rusia setelah Zelensky Ancam Pemimpin Dunia yang Hadiri Perayaan Hari Kemenangan di Moskow
Partainya PM Lawrence...
Partainya PM Lawrence Wong Menang Telak Pemilu Singapura
Zelensky Ancam Pemimpin...
Zelensky Ancam Pemimpin Dunia yang Hadir di Perayaan Hari Kemenangan di Moskow
3 Motif Kesepakatan...
3 Motif Kesepakatan Mineral Langka AS dan Ukraina, Salah Satunya Upaya Membayar Utang Perang
Eropa Lepas Aset Beku...
Eropa Lepas Aset Beku Rusia Rp55,1 Triliun, Investor Barat Kecipratan
Tuduh China Sabotase...
Tuduh China Sabotase Kabel Bawah Laut, Taiwan Tuntut Ganti Rugi
China Uji Coba Bom Hidrogen...
China Uji Coba Bom Hidrogen Hasilkan Suhu 1.000 Derajat Celsius, Jauh Lebih Dahsyat dari TNT
Rekomendasi
Miliarder Warren Buffett...
Miliarder Warren Buffett Mundur dari Posisi CEO Berkshire Hathaway, Ini Penggantinya
Great Wall Motor Luncurkan...
Great Wall Motor Luncurkan Mesin 4.000 cc V 8 Silinder, Segini Tenaganya
Raih Penghargaan di...
Raih Penghargaan di WISCA 2025, KAI Perkuat Budaya Keselamatan Berkelanjutan
Berita Terkini
Jepang Protes Keras...
Jepang Protes Keras karena Wilayahnya Dimasuki Helikopter dan 4 Kapal China
Pria Ini Dapat Transferan...
Pria Ini Dapat Transferan Nyasar Rp256 Juta dari Bank, tapi Menolak Mengembalikan Semuanya
Oposisi Jerman Desak...
Oposisi Jerman Desak NATO Diganti Aliasi Baru yang Libatkan Rusia dan AS
Langka, Pesawat Turki...
Langka, Pesawat Turki Kerjai Jet Tempur Israel saat Bombardir Suriah
Donald Trump Unggah...
Donald Trump Unggah Gambar Dirinya sebagai Paus, Picu Kemarahan Katolik
Pesawat Jatuh di Rawa...
Pesawat Jatuh di Rawa Penuh Buaya, 5 Orang Selamat usai Bertahan 36 Jam dengan Makan Tepung Singkong
Infografis
AS Setujui Penjualan...
AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 untuk F-16 ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved