Heboh, Ribuan Tentara Inggris Digunakan dalam Tes Bom Nuklir lalu Diperlakukan seperti Tikus Lab

Senin, 02 Desember 2024 - 13:26 WIB
loading...
A A A
Skandal ini juga ditampilkan dalam dokumenter BBC2 baru-baru ini. Para veteran mengatakan staf pemerintah yang sedang bertugas memiliki pertanyaan untuk dijawab tentang pelanggaran dalam jabatan publik, sebuah pelanggaran yang dapat dijatuhi hukuman seumur hidup.



Burnham memperingatkan: “Siapa pun yang berkecimpung di dunia publik saat ini akan terlibat dalam kejahatan ini jika mereka tidak bertindak berdasarkan bukti ini. Pemerintah Buruh tempat saya bertugas terlalu lambat untuk bertindak atas Hillsborough dan darah yang terinfeksi. Saya mendesak rekan-rekan saya dari semua partai di Westminster untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu tersebut."

“Skandal ini akan mencemari setiap Parlemen hingga ada yang menegakkan keadilan," paparnya.

Bukti baru tersebut ditemukan dalam catatan medis Terry Gledhill, yang sebagai Komandan Skuadron memimpin misi pengambilan sampel melalui awan jamur dari lima senjata nuklir yang diledakkan di Pulau Christmas di Pasifik.

"Sniff Boss", begitu dia dikenal, meninggal pada tahun 2015 setelah bertahun-tahun sakit parah tanpa sebab, yang membuatnya cukup khawatir hingga mendesak putrinya; Jane, untuk mencari kebenaran “jika saya meninggal tanpa sebab”.

Memo rahasia tentang “ketidakberesan besar” yang ditemukan dalam tes darahnya selama Operasi Grapple pada tahun 1958 mengungkap "Skandal Darah Nuklir" dua tahun lalu.

Kementerian Pertahanan menolak untuk merilis catatan lengkapnya, dengan nasihat resmi diberikan kepada seorang menteri di pemerintahan Partai Tory terakhir untuk merahasiakannya dari keluarganya.

Setelah pertarungan panjang tentang Kebebasan Informasi, seorang hakim memutuskan Kementerian Pertahanan bertindak melawan hukum.

Jane merasa ngeri ketika dia menerima berkas-berkas itu dan mendapati bahwa berkas-berkas itu pada dasarnya telah dipalsukan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1226 seconds (0.1#10.140)