Profil Presiden Suriah Bashar al-Assad: Musuh AS yang Hadapi Upaya Penggulingan selama 1 Dekade

Senin, 02 Desember 2024 - 08:05 WIB
loading...
A A A
Namun, rezimnya sebagian besar mempertahankan praktik otoriter yang sama, dengan negara yang dijaga ketat oleh polisi dan ekonomi yang sedang berjuang yang bergantung pada sumber daya minyak yang semakin menipis.

Dia mempertahankan sikap garis keras ayahnya terhadap konflik Suriah dengan Israel dan menentang invasi AS ke Irak, dengan menggunakan retorika anti-Barat.

Pada tahun 2005, Bashar al-Assad menyingkirkan para pembantu ayahnya dan menggantinya dengan wajah-wajah yang lebih muda, sering kali anggota keluarga.

Setelah pembunuhan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri pada tahun 2005, Assad menarik pasukan Suriah dari Lebanon di bawah tekanan internasional, meskipun keterlibatan Suriah dalam pembunuhan itu tidak pernah terbukti secara meyakinkan.

Pada tahun 2007, Assad terpilih kembali dalam Pemilu yang banyak dikritik dan berusaha memperbaiki hubungan dengan kekuatan regional seperti Arab Saudi dan Turki, meskipun Suriah sebagian besar tetap terisolasi.

Ketegangan dengan Lebanon


Bashar al-Assad menghadapi hubungan yang tidak stabil dengan Israel, yang memperburuk hubungan dengan Lebanon dan ketegangan dengan Turki atas hak atas air.

Pada tahun 2000, dia mulai menarik pasukan Suriah dari Lebanon yang telah berada di negara itu sejak tahun 1976. Pasukan Suriah memasuki Lebanon pada tahun 1976 selama perang saudara Lebanon.

Penarikan tentara dipercepat ketika Suriah dituduh terlibat dalam pembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon MMenteri Rafik Hariri.

Kematian Hariri memicu pemberontakan publik di Lebanon dan tekanan internasional terhadap Suriah untuk menarik pasukannya.

Assad membantah terlibat, dengan mengatakan bahwa jika warga Suriah terbukti bertanggung jawab, mereka akan dianggap pengkhianat dan menghadapi konsekuensi hukum.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0779 seconds (0.1#10.140)