Eks Bos CDC Klaim Peran Penting AS dalam Memulai Pandemi Covid

Kamis, 21 November 2024 - 18:01 WIB
loading...
Eks Bos CDC Klaim Peran...
Robert Redfield, mantan direktur Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS). Foto/the independent
A A A
WASHINGTON - Robert Redfield, mantan direktur Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), mengklaim Covid-19 dikembangkan secara artifisial, dan AS memainkan peran "substansial" dalam memulai pandemi.

Redfield, yang memimpin lembaga tersebut di bawah pemerintahan Presiden AS Donald Trump, membuat klaim tersebut dalam wawancara yang dirilis pada 14 November, tetapi baru menarik perhatian media pekan ini.

Berbicara kepada penulis dan podcaster Dana Parish, dia menyatakan, “Virus itu direkayasa secara sengaja sebagai bagian dari program biodefense."

"Ketika Anda melihat akuntabilitas China, akuntabilitas mereka bukan pada pekerjaan laboratorium dan penciptaan virus, tetapi pada kegagalan mereka untuk segera melaporkan insiden tersebut kepada otoritas kesehatan di seluruh dunia termasuk CDC, ketika mereka menyadari virus itu beredar bebas,” ujar dia.

Namun dia menegaskan, "Peran AS sangat substansial. Mereka mendanai penelitian tersebut, baik dari NIH (Institut Kesehatan Nasional), USAID Departemen Luar Negeri, dan Departemen Pertahanan.”

Menurut mantan kepala CDC itu, “otak ilmiah di balik penelitian” tersebut adalah Dr Ralph Baric yang secara luas dianggap sebagai salah satu pakar virus corona terkemuka di dunia.

Redfield menyatakan profesor yang bekerja di University of North Carolina di Chapel Hill itu “sangat terlibat dalam penelitian ini.”

“Saya pikir dia mungkin membantu menciptakan sebagian garis virus asli,” ungkap Redfield, mengakui bahwa dia tidak memiliki bukti apa pun.

“Saya pikir ada kemungkinan nyata bahwa tempat lahirnya virus itu adalah Chapel Hill,” pungkas dia.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1458 seconds (0.1#10.140)