Jet Tempur Rusia Cegat Pembom B-52 AS dalam Jarak 30 Meter, Pentagon Marah
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon meluapkan kemarahannya atas aksi pencegatan atau intersepsi sebuah jet tempur Su-27 Rusia terhadap pesawat pembom B-52 Amerika Serikat (AS) dalam jarak 100 kaki atau sekitar 30,4 meter di atas Laut Hitam pada Jumat lalu. Departemen Pertahanan Amerika mencelanya sebagai intersepsi tidak aman dan tidak profesional. (Baca juga : Sebuah Buku Ungkap Gaya Hidup Putra Mahkota Saudi, Termasuk Pesta 150 Model Cantik )
Kemarahan Pentagon disampaikan ketika merilis video baru dari kejadian tersebut yang dilansir sejumlah media pada Minggu (30/8/2020) malam. (Baca: Jet Tempur Siluman F-22 Raptor AS Cegat Pesawat Militer Rusia di Dekat Alaska )
Angkatan Udara AS dalam sebuah pernyataan mengatakan pesawat pembom B-52 sedang melakukan "operasi rutin" di atas Laut Hitam pada Jumat pagi ketika dua jet tempur Su-27 Rusia menyeberang dalam jarak 100 kaki dari hidungnya beberapa kali di wilayah udara internasional.
Dalam satu adegan yang sangat mengkhawatirkan, salah satu jet tempur Su-27 terlihat menarik di sebelah sayap kiri B-52 sebelum berbelok tepat di depan hidungnya.
Dalam istilah penerbangan militer, manuver berbahaya pilot Rusia itu sering disebut sebagai "thumping" atau "head-butt", dengan beralih ke mode afterburner.
Dalam penerbangan modern, ketika pilot mengaktifkan afterburner, ia menyuntikkan bahan bakar langsung ke aliran knalpot mesin turbin, meningkatkan daya dorong sehingga pesawat dapat berakselerasi. (Baca: Tegang, Turki Cegat 6 Jet Tempur F-16 Yunani di Mediterania Timur )
Pentagon, seperti dikutip Sputnik, mengatakan manuver yang berulang menyebabkan turbulensi untuk B-52, sehingga sulit bagi pilot untuk mempertahankan kendali pesawat. "Tindakan seperti ini meningkatkan potensi tabrakan di udara, tidak perlu, dan tidak konsisten dengan pengawalan udara yang baik dan aturan penerbangan internasional," kata komandan Angkatan Udara AS di Eropa-Afrika, Jenderal Jeff Harrigian. (Baca juga : Pemerintah Kenakan Pajak, Tarif Netflix Resmi Naik 10% )
"Kami mengharapkan mereka untuk beroperasi dalam standar internasional yang ditetapkan untuk memastikan keselamatan dan mencegah kecelakaan," ujarnya.
Namun, pemerintah Rusia tidak sependapat dengan penilaian Amerika atas insiden tersebut. Kementerian Pertahanan di Moskow mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa B-52 Amerika mendekati perbatasan negara Federasi Rusia.
"Untuk mengidentifikasi target udara dan mencegah pelanggaran perbatasan negara Rusia, dua pesawat tempur Su-27 dilesatkan ke udara," kata Kementerian Pertahanan Rusia. (Baca juga: Hebat, Pesawat F-16 TNI AU Bisa Tembak 4 Target Sekaligus Tanpa Melihat )
"Setelah pesawat militer asing berbalik dari perbatasan negara, pesawat tempur Rusia dengan selamat kembali ke lapangan terbang asal," lanjut pernyataan tersebut.
Menurut kementerian itu, seluruh penerbangan pesawat tempur Su-27 Rusia dilakukan secara ketat sesuai dengan aturan internasional untuk penggunaan wilayah udara.
"Pesawat Amerika tidak diizinkan melanggar perbatasan negara Federasi Rusia," imbuh kementerian tersebut.
Pesawat Rusia dan Amerika sering mencegat satu sama lain di wilayah udara internasional yang berbatasan dengan wilayah sensitif dengan signifikansi geopolitik.
Insiden tersebut adalah indikator terbaru dari meningkatnya ketegangan militer antara dua musuh bebuyutan era Perang Dingin tersebut.
Pada Kamis lalu, militer Rusia menyalahkan pasukan AS atas tabrakan kendaraan militer Rusia dan AS di timur laut Suriah.
Pejabat AS mengatakan Rabu bahwa sebuah kendaraan Rusia menabrak kendaraan militer lapis baja ringan AS, melukai empat tentara Amerika, sementara dua helikopter Rusia terbang di atas, satu di antarnya berada 70 kaki dari kendaraan militer AS. (Simak juga: Kemhan Serahkan Dua Pesawat Tempur F-16 Upgrade ke TNI AU )
Pada hari Jumat, militer AS menerbangkan pembom B-52 ke 30 negara anggota NATO dalam apa yang dianggap oleh pengamat sebagai unjuk kekuatan yang dimaksudkan untuk menghilangkan keraguan tentang komitmen Washington terhadap aliansi tersebut.
"Enam pembom strategis B-52 Stratofortress Angkatan Udara AS akan terbang di atas 30 negara NATO di Eropa dan Amerika Utara pada 28 Agustus," kata Komando Eropa AS dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
Sementara itu, Angkatan Laut Rusia melakukan latihan perang besar-besaran di dekat Alaska yang melibatkan puluhan kapal dan pesawat. Menurut militer Moskow, latihan perang semacam itu merupakan yang terbesar di wilayah tersebut sejak era Soviet.
Kepala Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov, mengatakan bahwa lebih dari 50 kapal perang dan sekitar 40 pesawat ikut serta dalam latihan di Laut Bering, yang melibatkan beberapa latihan peluncuran rudal.
"Kami mengadakan latihan besar-besaran di sana untuk pertama kalinya," kata Yevmenov dalam pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Sebagai bagian dari latihan, kapal selam nuklir Rusia Omsk muncul di dekat Alaska pada hari Kamis.
Kemarahan Pentagon disampaikan ketika merilis video baru dari kejadian tersebut yang dilansir sejumlah media pada Minggu (30/8/2020) malam. (Baca: Jet Tempur Siluman F-22 Raptor AS Cegat Pesawat Militer Rusia di Dekat Alaska )
Angkatan Udara AS dalam sebuah pernyataan mengatakan pesawat pembom B-52 sedang melakukan "operasi rutin" di atas Laut Hitam pada Jumat pagi ketika dua jet tempur Su-27 Rusia menyeberang dalam jarak 100 kaki dari hidungnya beberapa kali di wilayah udara internasional.
Dalam satu adegan yang sangat mengkhawatirkan, salah satu jet tempur Su-27 terlihat menarik di sebelah sayap kiri B-52 sebelum berbelok tepat di depan hidungnya.
Dalam istilah penerbangan militer, manuver berbahaya pilot Rusia itu sering disebut sebagai "thumping" atau "head-butt", dengan beralih ke mode afterburner.
Dalam penerbangan modern, ketika pilot mengaktifkan afterburner, ia menyuntikkan bahan bakar langsung ke aliran knalpot mesin turbin, meningkatkan daya dorong sehingga pesawat dapat berakselerasi. (Baca: Tegang, Turki Cegat 6 Jet Tempur F-16 Yunani di Mediterania Timur )
Pentagon, seperti dikutip Sputnik, mengatakan manuver yang berulang menyebabkan turbulensi untuk B-52, sehingga sulit bagi pilot untuk mempertahankan kendali pesawat. "Tindakan seperti ini meningkatkan potensi tabrakan di udara, tidak perlu, dan tidak konsisten dengan pengawalan udara yang baik dan aturan penerbangan internasional," kata komandan Angkatan Udara AS di Eropa-Afrika, Jenderal Jeff Harrigian. (Baca juga : Pemerintah Kenakan Pajak, Tarif Netflix Resmi Naik 10% )
"Kami mengharapkan mereka untuk beroperasi dalam standar internasional yang ditetapkan untuk memastikan keselamatan dan mencegah kecelakaan," ujarnya.
Namun, pemerintah Rusia tidak sependapat dengan penilaian Amerika atas insiden tersebut. Kementerian Pertahanan di Moskow mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa B-52 Amerika mendekati perbatasan negara Federasi Rusia.
"Untuk mengidentifikasi target udara dan mencegah pelanggaran perbatasan negara Rusia, dua pesawat tempur Su-27 dilesatkan ke udara," kata Kementerian Pertahanan Rusia. (Baca juga: Hebat, Pesawat F-16 TNI AU Bisa Tembak 4 Target Sekaligus Tanpa Melihat )
"Setelah pesawat militer asing berbalik dari perbatasan negara, pesawat tempur Rusia dengan selamat kembali ke lapangan terbang asal," lanjut pernyataan tersebut.
Menurut kementerian itu, seluruh penerbangan pesawat tempur Su-27 Rusia dilakukan secara ketat sesuai dengan aturan internasional untuk penggunaan wilayah udara.
"Pesawat Amerika tidak diizinkan melanggar perbatasan negara Federasi Rusia," imbuh kementerian tersebut.
Pesawat Rusia dan Amerika sering mencegat satu sama lain di wilayah udara internasional yang berbatasan dengan wilayah sensitif dengan signifikansi geopolitik.
Insiden tersebut adalah indikator terbaru dari meningkatnya ketegangan militer antara dua musuh bebuyutan era Perang Dingin tersebut.
Pada Kamis lalu, militer Rusia menyalahkan pasukan AS atas tabrakan kendaraan militer Rusia dan AS di timur laut Suriah.
Pejabat AS mengatakan Rabu bahwa sebuah kendaraan Rusia menabrak kendaraan militer lapis baja ringan AS, melukai empat tentara Amerika, sementara dua helikopter Rusia terbang di atas, satu di antarnya berada 70 kaki dari kendaraan militer AS. (Simak juga: Kemhan Serahkan Dua Pesawat Tempur F-16 Upgrade ke TNI AU )
Pada hari Jumat, militer AS menerbangkan pembom B-52 ke 30 negara anggota NATO dalam apa yang dianggap oleh pengamat sebagai unjuk kekuatan yang dimaksudkan untuk menghilangkan keraguan tentang komitmen Washington terhadap aliansi tersebut.
"Enam pembom strategis B-52 Stratofortress Angkatan Udara AS akan terbang di atas 30 negara NATO di Eropa dan Amerika Utara pada 28 Agustus," kata Komando Eropa AS dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
Sementara itu, Angkatan Laut Rusia melakukan latihan perang besar-besaran di dekat Alaska yang melibatkan puluhan kapal dan pesawat. Menurut militer Moskow, latihan perang semacam itu merupakan yang terbesar di wilayah tersebut sejak era Soviet.
Kepala Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov, mengatakan bahwa lebih dari 50 kapal perang dan sekitar 40 pesawat ikut serta dalam latihan di Laut Bering, yang melibatkan beberapa latihan peluncuran rudal.
"Kami mengadakan latihan besar-besaran di sana untuk pertama kalinya," kata Yevmenov dalam pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Sebagai bagian dari latihan, kapal selam nuklir Rusia Omsk muncul di dekat Alaska pada hari Kamis.
(min)