Tegang, Turki Cegat 6 Jet Tempur F-16 Yunani di Mediterania Timur

Sabtu, 29 Agustus 2020 - 04:02 WIB
loading...
Tegang, Turki Cegat...
Radar Turki mendeteksi jet tempur F-16 Yunani di kawasan Mediterania Timur pada 27 Agustus 2020. Foto/Anadolu
A A A
ANKARA - Turki mencegat enam jet tempur F-16 Yunani yang mendekati wilayah di Mediterania Timur tempat Turki mengeluarkan peringatan Navtex maritim. Intersepsi oleh Ankara yang juga menggunakan jet-jet tempur F-16 tersebut semakin menambah ketegangan antara kedua negara.

Kementerian Pertahanan Nasional Turki pada hari Jumat mengatakan pada 27 Agustus, sistem radar Angkatan Udara Turki mendeteksi enam jet F-16 lepas landas dari pulau Kreta Yunani dan menuju Siprus Selatan.

Menurut kementerian itu yang dilansir Anadolu, Sabtu (29/8/2020), Angkatan Laut dan Angkatan Udara Turki dengan tegas terus melindungi hak dan kepentingan Turki di Mediterania Timur. (Baca: Merkel: Semua Negara UE Berkewajiban Dukung Yunani Melawan Agresi Turki )

Turki pada hari Kamis mengeluarkan peringatan Navtex baru yang mengumumkan perpanjangan empat hari kedua untuk eksplorasi energi oleh kapal penelitian seismiknya, MTA Oruc Reis, di Mediterania Timur. Itu merupakan pengumuman pertama Turki perihal penelitian di wilayah tersebut.

Navtex atau Navigational Telex adalah sistem komunikasi maritim yang memungkinkan kapal memberi tahu kapal lain tentang keberadaan mereka di suatu daerah, serta informasi lainnya. (Baca juga : Perang Yamamah: 1.200 Sahid, 39 Orang Di Antaranya Penghafal Qur'an )

Turki memulai kembali eksplorasi energi awal bulan ini di Mediterania Timur setelah Yunani dan Mesir menandatangani kesepakatan pembatasan maritim yang kontroversial.

Bagi Ankara, eksplorasi energi itu menjadi hak Turki. Turki secara konsisten menentang upaya Yunani untuk mendeklarasikan zona ekonomi eksklusif yang sangat besar, melanggar kepentingan Turki, negara dengan garis pantai terpanjang di Mediterania. Namun, bagi Yunani hak itu menjadi milik Athena.

Ankara juga mengatakan sumber energi di dekat pulau Siprus harus dibagi secara adil antara Republik Turki Siprus Utara (TRNC)—yang telah mengeluarkan lisensi perusahaan minyak negara Turki, Turkish Petroleum—dan administrasi Siprus Yunani di Siprus Selatan.

Uni Eropa menganggap Ankara telah melanggar landas kontinen Yunani dan Siprus selama dua minggu lalu. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan negara-negara Uni Eropa memiliki kewajiban untuk mendukung Yunani dan Siprus melawan urki.

Merkel telah membahas perselisihan antara Athena dan Ankara secara intens dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2498 seconds (0.1#10.140)