AS Bunuh Jenderal Soleimani, Saudi Minta Semua Pihak Tahan Diri
A
A
A
RIYADH - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyerukan semua pihak menahan diri setelah serangan udara Amerika Serikat (AS) di Baghdad menewaskan jenderal top Iran, Qassem Soleimani .
Kerajaan mengatakan peristiwa di Irak adalah hasil dari "aksi teroris" sebelumnya. Arab Saudi juga telah memperingatkan dampaknya.
"Kerajaan Arab Saudi telah mengikuti peristiwa itu, di Irak, yang datang sebagai akibat dari meningkatnya ketegangan dan aksi teroris yang oleh Kerajaan Arab Saudi telah dicela dan diperingatkan di masa lalu atas dampaknya," tulis kantor berita negara Arab Saudi, SPA. (Baca: Jenderal Soleimani Dibunuh, AS dan Iran di Ambang Perang Besar-besaran )
"Dengan pengetahuan tentang operasi dan ancaman yang mengungkap keamanan kawasan dan ancaman yang ditimbulkan oleh milisi teroris yang memerlukan penghentian mereka, Kerajaan Arab Saudi dengan mengingat perkembangan yang cepat, menyerukan pentingnya menahan diri untuk menangkal semua tindakan yang dapat memperburuk situasi dengan konsekuensi yang tak tertahankan," lanjut SPA, yang dikutip Sabtu (4/1/2020).
"Kerajaan Arab Saudi menegaskan kembali bahwa masyarakat internasional harus memenuhi tanggung jawabnya untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan dan stabilitas kawasan vital seperti itu bagi seluruh dunia," imbuh laporan tersebut. (Baca juga: AS Habisi Jenderal Soleimani, Iran Siap Balas Dendam )
Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo telah berbicara di telepon dengan Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MbS) tentang serangan udara di bandara Baghdad. Mereka membahas langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan di wilayah tersebut selama percakapan telepon berlangsung.
"Keduanya juga membahas keputusan Presiden Trump baru-baru ini untuk mengambil tindakan tegas untuk melindungi personel AS di luar negeri," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus.
Kerajaan mengatakan peristiwa di Irak adalah hasil dari "aksi teroris" sebelumnya. Arab Saudi juga telah memperingatkan dampaknya.
"Kerajaan Arab Saudi telah mengikuti peristiwa itu, di Irak, yang datang sebagai akibat dari meningkatnya ketegangan dan aksi teroris yang oleh Kerajaan Arab Saudi telah dicela dan diperingatkan di masa lalu atas dampaknya," tulis kantor berita negara Arab Saudi, SPA. (Baca: Jenderal Soleimani Dibunuh, AS dan Iran di Ambang Perang Besar-besaran )
"Dengan pengetahuan tentang operasi dan ancaman yang mengungkap keamanan kawasan dan ancaman yang ditimbulkan oleh milisi teroris yang memerlukan penghentian mereka, Kerajaan Arab Saudi dengan mengingat perkembangan yang cepat, menyerukan pentingnya menahan diri untuk menangkal semua tindakan yang dapat memperburuk situasi dengan konsekuensi yang tak tertahankan," lanjut SPA, yang dikutip Sabtu (4/1/2020).
"Kerajaan Arab Saudi menegaskan kembali bahwa masyarakat internasional harus memenuhi tanggung jawabnya untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan dan stabilitas kawasan vital seperti itu bagi seluruh dunia," imbuh laporan tersebut. (Baca juga: AS Habisi Jenderal Soleimani, Iran Siap Balas Dendam )
Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo telah berbicara di telepon dengan Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MbS) tentang serangan udara di bandara Baghdad. Mereka membahas langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan di wilayah tersebut selama percakapan telepon berlangsung.
"Keduanya juga membahas keputusan Presiden Trump baru-baru ini untuk mengambil tindakan tegas untuk melindungi personel AS di luar negeri," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus.
(mas)