AS Habisi Jenderal Soleimani, Khamenei: Jihad Iran Akan Berlipat Ganda
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengobarkan perlawanan setelah komandan pasukan Quds, Jenderal Qassem Soleimani , tewas dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020).
Jenderal top Teheran itu terbunuh bersama enam orang lainnya termasuk komandan milisi Syiah Irak ketika konvoi kendaraan mereka diserang rudal Amerika.
Foto-foto yang beredar menunjukkan puing-puing yang terbakar terlihat di sebuah jalan dekat Bandara Internasional Baghdad. Menurut kelompok paramiliter Irak, puing-puing itu akibat tembakan tiga roket yang menghantam bandara.
"Semua Musuh harus tahu bahwa jihad perlawanan akan berlanjut dengan motivasi berlipat ganda, dan kemenangan yang pasti menanti para pejuang dalam perang suci," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh stasiun televisi Iran, seperti dikutip Reuters.
Iran sering menyebut negara-negara regional dan pasukan yang menentang Israel dan Amerika Serikat sebagai front perlawanan.
"Kemartiran Soleimani akan membuat Iran lebih tegas untuk menentang ekspansionisme Amerika dan mempertahankan nilai-nilai Islam kita," imbuh Presiden Iran Hassan Rouhani dalam sebuah pernyataan.
"Tanpa ragu, Iran dan negara-negara pencari kebebasan lainnya di kawasan ini akan membalas dendam," ujarnya. (Baca: Jenderal Soleimani Iran Tewas Diserang AS di Bandara Baghdad )
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan serangan yang menewaskan Jenderal Soleimani merupakan tindakan bodoh Amerika. "Kebrutalan dan kebodohan pasukan teroris Amerika dalam membunuh Komandan Soleimani...tidak diragukan lagi akan membuat pohon perlawanan di kawasan ini dan dunia menjadi lebih makmur," kata Zarif dalam sebuah pernyataan.
Di Twitter dia mengatakan pembunuhan terhadap Soleimani adalah "eskalasi yang sangat berbahaya dan bodoh." "AS bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari petualangan jahatnya," katanya dalam posting tersebut.
Juru bicara Hamas Palestina, Bassem Naim, mengatakan Amerika harus memikul tanggung jawab atas serangan mematikan hari ini. "Pembunuhan itu membuka pintu wilayah untuk semua kemungkinan, kecuali ketenangan dan stabilitas. AS memikul tanggung jawab untuk itu," ujarnya. (Baca juga: Mengenal Jenderal Soleimani yang Dibunuh AS di Baghdad )
Mantan Komandan Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mohsen Rezai, mengatakan kematian Soleimani adalah bentuk kemartiran. "Dia bergabung dengan saudara-saudaranya yang mati syahid, tetapi kita akan membalas dendam dengan gigih terhadap Amerika," kata Rezaei, yang sekarang menjabat sebagai sekretaris IRGC Iran.
Jenderal top Teheran itu terbunuh bersama enam orang lainnya termasuk komandan milisi Syiah Irak ketika konvoi kendaraan mereka diserang rudal Amerika.
Foto-foto yang beredar menunjukkan puing-puing yang terbakar terlihat di sebuah jalan dekat Bandara Internasional Baghdad. Menurut kelompok paramiliter Irak, puing-puing itu akibat tembakan tiga roket yang menghantam bandara.
"Semua Musuh harus tahu bahwa jihad perlawanan akan berlanjut dengan motivasi berlipat ganda, dan kemenangan yang pasti menanti para pejuang dalam perang suci," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh stasiun televisi Iran, seperti dikutip Reuters.
Iran sering menyebut negara-negara regional dan pasukan yang menentang Israel dan Amerika Serikat sebagai front perlawanan.
"Kemartiran Soleimani akan membuat Iran lebih tegas untuk menentang ekspansionisme Amerika dan mempertahankan nilai-nilai Islam kita," imbuh Presiden Iran Hassan Rouhani dalam sebuah pernyataan.
"Tanpa ragu, Iran dan negara-negara pencari kebebasan lainnya di kawasan ini akan membalas dendam," ujarnya. (Baca: Jenderal Soleimani Iran Tewas Diserang AS di Bandara Baghdad )
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan serangan yang menewaskan Jenderal Soleimani merupakan tindakan bodoh Amerika. "Kebrutalan dan kebodohan pasukan teroris Amerika dalam membunuh Komandan Soleimani...tidak diragukan lagi akan membuat pohon perlawanan di kawasan ini dan dunia menjadi lebih makmur," kata Zarif dalam sebuah pernyataan.
Di Twitter dia mengatakan pembunuhan terhadap Soleimani adalah "eskalasi yang sangat berbahaya dan bodoh." "AS bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari petualangan jahatnya," katanya dalam posting tersebut.
Juru bicara Hamas Palestina, Bassem Naim, mengatakan Amerika harus memikul tanggung jawab atas serangan mematikan hari ini. "Pembunuhan itu membuka pintu wilayah untuk semua kemungkinan, kecuali ketenangan dan stabilitas. AS memikul tanggung jawab untuk itu," ujarnya. (Baca juga: Mengenal Jenderal Soleimani yang Dibunuh AS di Baghdad )
Mantan Komandan Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mohsen Rezai, mengatakan kematian Soleimani adalah bentuk kemartiran. "Dia bergabung dengan saudara-saudaranya yang mati syahid, tetapi kita akan membalas dendam dengan gigih terhadap Amerika," kata Rezaei, yang sekarang menjabat sebagai sekretaris IRGC Iran.
(mas)