Warga Palestina Kecewa Trump Menang Pemilu AS, Hamas Lempar Peringatan Keras
loading...
A
A
A
"Kami mendesak Trump untuk belajar dari kesalahan Biden," tegas pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri, kepada Reuters.
Abu Zuhri mengatakan Trump akan diuji atas pernyataannya bahwa dia dapat menghentikan perang dalam beberapa jam setelah menjabat sebagai presiden AS.
Pemerintahan Presiden Joe Biden telah memberikan dukungan diplomatik dan bantuan militer yang tak tergoyahkan kepada Israel, bahkan ketika Menteri Luar Negeri Antony Blinken menggarap proposal gencatan senjata.
Kebijakan masa depan Trump belum jelas meskipun dia mendukung Israel pada masa jabatan sebelumnya sebagai presiden.
Di Tepi Barat yang diduduki Israel, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, saingan Hamas, mengucapkan selamat kepada Trump atas pemilihannya sebagai Presiden AS.
Ia mengatakan akan bekerja sama dengan pemerintahan baru AS untuk mencapai perdamaian regional.
"Kami akan tetap teguh dalam komitmen kami untuk perdamaian, dan kami yakin Amerika Serikat akan mendukung, di bawah kepemimpinan Anda, aspirasi sah rakyat Palestina," tegas Abbas.
Beberapa warga Palestina mengatakan mereka tidak melihat banyak perbedaan antara mantan presiden dan wakil presiden saat ini serta kandidat yang kalah, Kamala Harris.
Namun pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel selama masa jabatan pertamanya menunjukkan dia lebih bias terhadap Israel.
“Kami, sebagai orang Arab dan Palestina, tidak akan cukup naif. Kami harus menghadapinya sebagai musuh. Kami harus menentukan siapa musuhnya. Mereka adalah musuh,” tegas Khaled Dasouso, pemilik toko kelontong di Khan Yunis.
Abu Zuhri mengatakan Trump akan diuji atas pernyataannya bahwa dia dapat menghentikan perang dalam beberapa jam setelah menjabat sebagai presiden AS.
Pemerintahan Presiden Joe Biden telah memberikan dukungan diplomatik dan bantuan militer yang tak tergoyahkan kepada Israel, bahkan ketika Menteri Luar Negeri Antony Blinken menggarap proposal gencatan senjata.
Kebijakan masa depan Trump belum jelas meskipun dia mendukung Israel pada masa jabatan sebelumnya sebagai presiden.
Abbas Dorong Perdamaian
Di Tepi Barat yang diduduki Israel, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, saingan Hamas, mengucapkan selamat kepada Trump atas pemilihannya sebagai Presiden AS.
Ia mengatakan akan bekerja sama dengan pemerintahan baru AS untuk mencapai perdamaian regional.
"Kami akan tetap teguh dalam komitmen kami untuk perdamaian, dan kami yakin Amerika Serikat akan mendukung, di bawah kepemimpinan Anda, aspirasi sah rakyat Palestina," tegas Abbas.
Beberapa warga Palestina mengatakan mereka tidak melihat banyak perbedaan antara mantan presiden dan wakil presiden saat ini serta kandidat yang kalah, Kamala Harris.
Namun pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel selama masa jabatan pertamanya menunjukkan dia lebih bias terhadap Israel.
“Kami, sebagai orang Arab dan Palestina, tidak akan cukup naif. Kami harus menghadapinya sebagai musuh. Kami harus menentukan siapa musuhnya. Mereka adalah musuh,” tegas Khaled Dasouso, pemilik toko kelontong di Khan Yunis.