China dan Rusia Dikecam karena Bungkam saat Israel Serang Iran
loading...
A
A
A
Ini bukan pertama kalinya Agaah menganjurkan tindakan langsung terhadap Israel. Bulan lalu, harian tersebut merilis daftar lokasi Israel yang berpotensi menjadi target rudal dan pesawat nirawak Hizbullah. Daftar tersebut mencakup pabrik makanan, fasilitas listrik, pabrik teknologi, dan lokasi produksi kimia.
Selain itu, pabrik nuklir Dimona diidentifikasi sebagai target Hizbullah, yang dilaporkan berada dalam jangkauan rudal Fateh-110 Iran.
Mantan kepala Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Hashmatullah Falahat Pishe, telah mengkritik penanganan pemerintah terhadap kelompok "ekstremis" di dalam negeri, dengan mengatakan bahwa mereka merusak upaya diplomatik.
Dalam sebuah opini, Pishe berpendapat bahwa kegagalan untuk menyatukan kekuatan politik dalam negeri telah menyebabkan kemunduran dalam kebijakan luar negeri negara tersebut.
“Diplomasi diterima dan dipercaya secara global ketika mencerminkan suara yang bersatu dan kuat dalam suatu negara. Oleh karena itu, hambatan utama diplomasi di sini bersifat internal,” tulisnya.
“Pemerintah [Presiden Masoud] Pezeshkian harus mengatasi masalah ini terlebih dahulu,” lanjut dia.
Pishe juga menyebutkan kunjungan Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi baru-baru ini ke sembilan negara Timur Tengah, menekankan bahwa aktivitas kelompok “ekstremis” di Iran telah merusak upaya diplomatik ini.
“Ini menunjukkan pemerintah belum menyelesaikan tantangan internalnya dengan faksi-faksi ekstremis. Pemerintah harus terlebih dahulu membuktikan kemampuannya untuk mengatasi masalah kebijakan luar negeri secara internal. Hanya dengan begitu diplomasi dapat berhasil,” pungkasnya.
Lihat Juga: Viral, Istri Pergoki Suami Selingkuh saat Jalan-jalan dengan Ibunya yang Akhirnya Meninggal
Selain itu, pabrik nuklir Dimona diidentifikasi sebagai target Hizbullah, yang dilaporkan berada dalam jangkauan rudal Fateh-110 Iran.
Mantan kepala Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Hashmatullah Falahat Pishe, telah mengkritik penanganan pemerintah terhadap kelompok "ekstremis" di dalam negeri, dengan mengatakan bahwa mereka merusak upaya diplomatik.
Dalam sebuah opini, Pishe berpendapat bahwa kegagalan untuk menyatukan kekuatan politik dalam negeri telah menyebabkan kemunduran dalam kebijakan luar negeri negara tersebut.
“Diplomasi diterima dan dipercaya secara global ketika mencerminkan suara yang bersatu dan kuat dalam suatu negara. Oleh karena itu, hambatan utama diplomasi di sini bersifat internal,” tulisnya.
“Pemerintah [Presiden Masoud] Pezeshkian harus mengatasi masalah ini terlebih dahulu,” lanjut dia.
Pishe juga menyebutkan kunjungan Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi baru-baru ini ke sembilan negara Timur Tengah, menekankan bahwa aktivitas kelompok “ekstremis” di Iran telah merusak upaya diplomatik ini.
“Ini menunjukkan pemerintah belum menyelesaikan tantangan internalnya dengan faksi-faksi ekstremis. Pemerintah harus terlebih dahulu membuktikan kemampuannya untuk mengatasi masalah kebijakan luar negeri secara internal. Hanya dengan begitu diplomasi dapat berhasil,” pungkasnya.
Lihat Juga: Viral, Istri Pergoki Suami Selingkuh saat Jalan-jalan dengan Ibunya yang Akhirnya Meninggal
(mas)