Banjir Bandang Mengerikan Tewaskan 158 Orang di Spanyol, Pemerintah Dikecam karena Lamban
loading...
A
A
A
Pemerintah Spanyol Dikecam
Para politisi oposisi mengecam pemerintah pusat di Madrid karena bertindak terlalu lambat untuk memperingatkan penduduk dan mengirim tim penyelamat.
Sebaliknya, Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa pemerintah daerah bertanggung jawab atas tindakan perlindungan sipil.
"Orang-orang itu tidak akan meninggal jika mereka diperingatkan tepat waktu," kata Laura Villaescusa, tetangga korban dan manajer supermarket lokal, kepada Reuters.
Maribel Albalat, Wali Kota Paiporta di dekatnya, mengatakan penduduk tidak diperingatkan tentang bahaya banjir yang akan segera terjadi. Dia mengatakan 62 orang telah meninggal di kotanya.
"Kami menemukan banyak orang tua di dalam rumah mereka dan orang-orang yang pergi mengambil mobil mereka. Itu jebakan," katanya kepada TVE.
Berpegangan pada Pilar
Di Godelleta, sebuah kota 37 km (23 mil) di sebelah barat kota Valencia, Antonio Molina (52), menceritakan bagaimana dia bertahan hidup dengan berpegangan pada pilar di beranda tetangganya pada hari Selasa saat air mencapai lehernya.
Rumah Molina mengalami dua kali banjir besar pada tahun 2018 dan 2020 dan dia menyalahkan pihak berwenang karena mengizinkan pembangunan gedung perumahan di cekungan tempat air terkumpul.
"Kami tidak ingin tinggal di sini lagi," katanya sambil menangis.
"Begitu kami mendapat beberapa tetes hujan, kami langsung mengecek ponsel kami."
Banjir telah menghantam infrastruktur Valencia, menyapu jembatan, jalan, dan rel kereta api, serta merendam lahan pertanian di wilayah yang menghasilkan sekitar dua pertiga tanaman jeruk Spanyol seperti jeruk, yang diekspor negara itu ke seluruh dunia.