Hanya Beberapa Hari Lagi Jelang Pemilu Presiden AS, Siapa yang Memimpin Pertarungan?
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Dengan waktu kurang dari satu minggu tersisa hingga Hari Pemilihan, calon presiden dari Demokrat Kamala Harris dan calon presiden dari Republikan Donald Trump bersaing ketat untuk memenangkan hati para pemilih yang belum menentukan pilihan.
Menurut jajak pendapat, hanya sedikit pemilihan presiden Amerika Serikat yang berlangsung ketat seperti ini.
Harris dan Trump berada dalam persaingan ketat dan hasilnya dapat diputuskan oleh partisipasi pemilih di tujuh negara bagian kunci.
Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos terbaru, keunggulan Harris atas Trump telah menyempit dalam peregangan terakhir pemilihan.
Harris unggul tipis hanya satu poin persentase atas Partai Republik, 44 persen berbanding 43 persen, secara nasional, menurut jajak pendapat tersebut. Jajak pendapat tersebut memiliki margin kesalahan sekitar tiga poin persentase di kedua arah.
Ketika ditanya kandidat mana yang memiliki pendekatan lebih unggul terhadap ekonomi, pengangguran, dan lapangan kerja, para pemilih dalam jajak pendapat tersebut lebih menyukai Trump dengan 47 persen berbanding 37 persen. Trump juga mempertahankan keunggulan dalam isu ekonomi dan imigrasi.
Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan bahwa keunggulan Harris dalam isu ekstremisme politik semakin berkurang. Sekitar 40 persen pemilih merasa bahwa ia memiliki pendekatan yang lebih baik untuk mengatasi ekstremisme politik dan ancaman terhadap demokrasi, sementara 38 persen lebih menyukai Trump.
Margin kedua kandidat berada dalam rata-rata margin kesalahan jajak pendapat, yang berarti bahwa keduanya berpotensi memimpin. Sementara sebagian besar jajak pendapat menunjukkan Harris unggul dalam pemungutan suara nasional, kedua kandidat tersebut bersaing ketat di negara bagian yang masih belum jelas arah politiknya.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun survei nasional menawarkan wawasan tentang sentimen pemilih, Electoral College pada akhirnya akan menentukan pemenangnya, bukan suara rakyat nasional. Banyak negara bagian cenderung sangat mendukung Partai Republik atau Demokrat.
Menurut jajak pendapat, hanya sedikit pemilihan presiden Amerika Serikat yang berlangsung ketat seperti ini.
Harris dan Trump berada dalam persaingan ketat dan hasilnya dapat diputuskan oleh partisipasi pemilih di tujuh negara bagian kunci.
Siapa yang memimpin?
Pada hari Selasa, pelacak jajak pendapat pemilihan umum harian FiveThirtyEight menunjukkan Wakil Presiden Harris memimpin jajak pendapat nasional dengan keunggulan 1,5 poin persentase atas mantan Presiden Trump. Namun, keunggulan ini sedikit menurun dari margin 1,8 poin minggu lalu, yang menunjukkan bahwa Trump secara bertahap memperkecil selisih.Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos terbaru, keunggulan Harris atas Trump telah menyempit dalam peregangan terakhir pemilihan.
Harris unggul tipis hanya satu poin persentase atas Partai Republik, 44 persen berbanding 43 persen, secara nasional, menurut jajak pendapat tersebut. Jajak pendapat tersebut memiliki margin kesalahan sekitar tiga poin persentase di kedua arah.
Ketika ditanya kandidat mana yang memiliki pendekatan lebih unggul terhadap ekonomi, pengangguran, dan lapangan kerja, para pemilih dalam jajak pendapat tersebut lebih menyukai Trump dengan 47 persen berbanding 37 persen. Trump juga mempertahankan keunggulan dalam isu ekonomi dan imigrasi.
Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan bahwa keunggulan Harris dalam isu ekstremisme politik semakin berkurang. Sekitar 40 persen pemilih merasa bahwa ia memiliki pendekatan yang lebih baik untuk mengatasi ekstremisme politik dan ancaman terhadap demokrasi, sementara 38 persen lebih menyukai Trump.
Margin kedua kandidat berada dalam rata-rata margin kesalahan jajak pendapat, yang berarti bahwa keduanya berpotensi memimpin. Sementara sebagian besar jajak pendapat menunjukkan Harris unggul dalam pemungutan suara nasional, kedua kandidat tersebut bersaing ketat di negara bagian yang masih belum jelas arah politiknya.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun survei nasional menawarkan wawasan tentang sentimen pemilih, Electoral College pada akhirnya akan menentukan pemenangnya, bukan suara rakyat nasional. Banyak negara bagian cenderung sangat mendukung Partai Republik atau Demokrat.