Delapan Orang Tewas Terkena Artileri di Rakhine Myanmar
loading...
A
A
A
RAKHINE - Delapan warga desa tewas akibat terkena artileri di Rakhine, Myanmar, namun militer menyatakan laporan itu dibuat-buat.
Kantor berita Reuters tak dapat secara independen mengonfirmasi laporan korban tewas di desa Kyauk Seik di Ponnagyun itu. Juru bicara pemerintah tak merespon permintaan untuk komentar.
Pernyataan yang dirilis di website panglima militer menyatakan pasukannya menembakkan artileri saat memerangi pemberontak di barat daya kota Ponnagyun pada Senin (13/4) tapi tak mengenai desa Kyauk Seik yang berada di timur laut kota itu.
Pasukan militer Myanmar telah memerangi Laskar Arakan (AA), kelompok pemberontak yang berupaya memperluas otonomi di wilayah barat. Pertempuran antara kedua pihak telah berlangsung lebih dari setahun.
Konflik di Rakhine dan China meningkat dalam beberapa pekan terakhir, mengakibatkan puluhan orang tewas dan ribuan orang mengungsi.
Anggota parlemen dari Ponnagyun, Tun Maung menyatakan dia mengunjungi Kyauk Seik dan delapan orang itu tewas.
Pejabat pemerintah lokal di desa itu, Tun Aye, memberikan jumlah korban tewas yang sama. Keduanya menyatakan warga desa menuduh militer menembakkan artileri itu.
Warga Kyauk Seik, Thar Doe Maung menyatakan penembakan artileri itu menewaskan tiga keponakannya.
Kelompok Arakan menyatakan tak ada pertempuran antara militer dan pejuangnya di wilayah itu pada Senin (13/4). Arakan menyalahkan tentara pemerintah Myanmar atas penembakan artileri itu.
Militer berjanji mengambil langkah terhadap anggota parlemen yang menyebarkan informasi salah itu.
Tun Maung menyatakan dia mewakili yang dikatakan warga desa dan itu tugasnya sebagai perwakilan daerah itu.
Para jurnalis dilarang melakukan peliputan di sebagian besar wilayah pusat dan utara Rakhine.
Kantor berita Reuters tak dapat secara independen mengonfirmasi laporan korban tewas di desa Kyauk Seik di Ponnagyun itu. Juru bicara pemerintah tak merespon permintaan untuk komentar.
Pernyataan yang dirilis di website panglima militer menyatakan pasukannya menembakkan artileri saat memerangi pemberontak di barat daya kota Ponnagyun pada Senin (13/4) tapi tak mengenai desa Kyauk Seik yang berada di timur laut kota itu.
Pasukan militer Myanmar telah memerangi Laskar Arakan (AA), kelompok pemberontak yang berupaya memperluas otonomi di wilayah barat. Pertempuran antara kedua pihak telah berlangsung lebih dari setahun.
Konflik di Rakhine dan China meningkat dalam beberapa pekan terakhir, mengakibatkan puluhan orang tewas dan ribuan orang mengungsi.
Anggota parlemen dari Ponnagyun, Tun Maung menyatakan dia mengunjungi Kyauk Seik dan delapan orang itu tewas.
Pejabat pemerintah lokal di desa itu, Tun Aye, memberikan jumlah korban tewas yang sama. Keduanya menyatakan warga desa menuduh militer menembakkan artileri itu.
Warga Kyauk Seik, Thar Doe Maung menyatakan penembakan artileri itu menewaskan tiga keponakannya.
Kelompok Arakan menyatakan tak ada pertempuran antara militer dan pejuangnya di wilayah itu pada Senin (13/4). Arakan menyalahkan tentara pemerintah Myanmar atas penembakan artileri itu.
Militer berjanji mengambil langkah terhadap anggota parlemen yang menyebarkan informasi salah itu.
Tun Maung menyatakan dia mewakili yang dikatakan warga desa dan itu tugasnya sebagai perwakilan daerah itu.
Para jurnalis dilarang melakukan peliputan di sebagian besar wilayah pusat dan utara Rakhine.
(sya)