Hiatus 17 Tahun, AS Eksekusi Mati Tahanan Federal Kelima

Sabtu, 29 Agustus 2020 - 09:13 WIB
loading...
A A A
Penasihat spiritual Nelson, Sister Barbara Battista, berdiri di dalam ruangan ketika Nelson dieksekusi, mengenakan topeng dan dengan tangan terlipat. Dia berkata bahwa dia berbicara dengan Nelson selama seminggu dan dia terlihat menjadi pendiam tetapi tidak ketakutan.

"Kata-kata perpisahannya adalah 'Saya tidak ingin melihat Anda pada hari Jumat, tapi saya mungkin akan (melihat Anda),'" kata Battista dalam sebuah wawancara sebelum eksekusi.

"Dia lebih suka untuk tetap hidup setelah Jumat. Tapi dia menghadapi kenyataan," ujarnya.

Pengacara Nelson, Dale Baich dan Jen Moreno, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengenalnya sebagai seseorang selain pembunuh, bahwa mereka melihat sisi kemanusiaannya, belas kasihnya, dan selera humornya.

"Eksekusi Keith Nelson tidak membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman," kata mereka.

Berbagai pengajuan pembelaan oleh tim hukum Nelson selama beberapa minggu ditujukan pada pentobarbital, yang menekan sistem saraf pusat dan, dalam dosis tinggi, akhirnya menghentikan jantung.

Dalam satu pengajuan pada awal Agustus, pengacara Nelson mengutip otopsi tidak resmi pada satu narapidana yang dieksekusi bulan lalu, William Purkey. Mereka mengatakan hasil otopsi itu menunjukkan bukti edema paru di mana paru-paru terisi cairan dan ini menyebabkan sensasi yang menyakitkan seperti tenggelam.

Jaksa pemerintah AS telah membela penggunaan pentobarbital, membantah bahwa otopsi Purkey membuktikan dia menderita. Mereka telah mengutip preseden putusan Mahkamah Agung bahwa metode eksekusi tidak selalu kejam dan tidak biasa hanya karena itu menimbulkan rasa sakit.

Dalam putusannya yang dibatalkan, Hakim Distrik AS Tanya Chutkan telah menghentikan eksekusi Nelson pada Kamis pagi, mengatakan undang-undang yang mengatur obat-obatan memerlukan resep, bahkan untuk eksekusi. Dalam beberapa jam, panel banding membatalkan keputusannya.

Dengan eksekusi Lezmond Mitchell pada hari Rabu - satu-satunya penduduk asli Amerika yang terpidana mati federal - pemerintah federal di bawah Trump mendaftarkan lebih banyak eksekusi pada tahun 2020 daripada gabungan 56 tahun sebelumnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0797 seconds (0.1#10.140)