Menlu AS Temui Mohammed bin Salman Bahas Gaza dalam Upaya Normalisasi Israel-Arab Saudi
loading...
A
A
A
Raja Abdullah II telah bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed Bin Salman, menurut laporan media pemerintah kedua negara.
Istana Kerajaan Yordania mengatakan Raja Abdullah dan Pangeran Mohammed bin Salman berfokus pada perlunya mengintensifkan upaya untuk mewujudkan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.
"Kedua negara sepenuhnya mendukung saudara-saudara Palestina dan Lebanon," kata pihak istana.
Blinken mengatakan selama perjalanannya ke Israel bahwa sudah waktunya untuk mengakhiri perang di Gaza dan mendesak Israel untuk memanfaatkan pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar minggu lalu dan pembubarannya terhadap sebagian besar kelompok perlawanan Palestina tersebut.
"Sekaranglah saatnya untuk mengubah keberhasilan itu menjadi keberhasilan strategis yang langgeng. Dan sebenarnya ada dua hal yang tersisa untuk dilakukan; bawa pulang para sandera dan akhiri perang dengan pemahaman tentang apa yang akan terjadi selanjutnya," kata Blinken.
Kunjungannya adalah perjalanannya yang ke-11 ke wilayah tersebut sejak pecahnya perang Gaza pada Oktober tahun lalu dan yang pertama sejak meningkatnya pertempuran antara Israel dan militan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon dalam dua bulan terakhir.
Netanyahu dan Blinken membahas upaya untuk menengahi gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera Israel yang ditahan di daerah kantong Palestina tersebut, serta situasi kemanusiaan di wilayah Palestina dan rencana setelah konflik, kata kantor PM Israel.
Mereka juga membahas kemungkinan pembalasan Israel atas serangan rudal di Tel Aviv oleh Iran awal bulan ini.
AS, Mesir, dan Qatar telah memimpin upaya untuk mengamankan kesepakatan gencatan senjata selama berbulan-bulan tetapi pembicaraan menemui jalan buntu dengan pihak-pihak yang bertikai saling menuduh menyabotase kesepakatan.
Istana Kerajaan Yordania mengatakan Raja Abdullah dan Pangeran Mohammed bin Salman berfokus pada perlunya mengintensifkan upaya untuk mewujudkan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon.
"Kedua negara sepenuhnya mendukung saudara-saudara Palestina dan Lebanon," kata pihak istana.
Blinken mengatakan selama perjalanannya ke Israel bahwa sudah waktunya untuk mengakhiri perang di Gaza dan mendesak Israel untuk memanfaatkan pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar minggu lalu dan pembubarannya terhadap sebagian besar kelompok perlawanan Palestina tersebut.
"Sekaranglah saatnya untuk mengubah keberhasilan itu menjadi keberhasilan strategis yang langgeng. Dan sebenarnya ada dua hal yang tersisa untuk dilakukan; bawa pulang para sandera dan akhiri perang dengan pemahaman tentang apa yang akan terjadi selanjutnya," kata Blinken.
Kunjungannya adalah perjalanannya yang ke-11 ke wilayah tersebut sejak pecahnya perang Gaza pada Oktober tahun lalu dan yang pertama sejak meningkatnya pertempuran antara Israel dan militan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon dalam dua bulan terakhir.
Netanyahu dan Blinken membahas upaya untuk menengahi gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera Israel yang ditahan di daerah kantong Palestina tersebut, serta situasi kemanusiaan di wilayah Palestina dan rencana setelah konflik, kata kantor PM Israel.
Mereka juga membahas kemungkinan pembalasan Israel atas serangan rudal di Tel Aviv oleh Iran awal bulan ini.
AS, Mesir, dan Qatar telah memimpin upaya untuk mengamankan kesepakatan gencatan senjata selama berbulan-bulan tetapi pembicaraan menemui jalan buntu dengan pihak-pihak yang bertikai saling menuduh menyabotase kesepakatan.
(mas)