Makin Memanas, Iran Bidik Seluruh Situs Militer Israel untuk Diserang
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran sudah mengidentifikasi seluruh target militer Israel untuk diserang jika rezim Zionis menyerang Teheran.
Itu disampaikan Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi selama wawancara dengan channel NTV Turki. Komentar diplomat Iran ini muncul di tengah konflik yang semakin memanas antara kedua negara.
Araghchi menekankan bahwa setiap serangan terhadap Iran, khususnya fasilitas nuklirnya, akan dianggap telah melewati batas dan akan memicu respons yang signifikan.
"Setiap serangan terhadap Iran akan dianggap melewati batas merah bagi kami. Serangan semacam itu tidak akan dibiarkan begitu saja. Tanggapan yang diperlukan akan diberikan terhadap setiap serangan terhadap fasilitas nuklir Iran atau serangan serupa lainnya," kata Araghchi.
Komentar Aragachi muncul setelah sebuah pesawat nirawak yang diluncurkan dari Lebanon menghantam kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Caesarea, sebuah kota makmur yang terkenal dengan vila-vila mewahnya.
Meskipun Netanyahu dan istrinya tidak berada di kedaiaman selama serangan itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa pesawat nirawak yang ditembakkan oleh Hizbullah tersebut merusak sebuah bangunan tersebut.
Netanyahu menanggapi serangan itu dengan cepat, menuduh Iran dan proksinya berada di balik serangan tersebut dan bersumpah akan melakukan pembalasan.
"Upaya yang dilakukan oleh Hizbullah, perwakilan Iran, untuk membunuh saya dan istri saya hari ini adalah kesalahan besar," tulis pemimpin Israel itu di platform media sosial X.
"Ini tidak akan menghalangi saya atau Negara Israel untuk melanjutkan perang yang adil melawan musuh-musuh kami."
Araghchi menggarisbawahi posisi Iran terhadap apa yang dilihatnya sebagai agresi Israel dan Amerika Serikat di wilayah tersebut.
Itu disampaikan Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi selama wawancara dengan channel NTV Turki. Komentar diplomat Iran ini muncul di tengah konflik yang semakin memanas antara kedua negara.
Araghchi menekankan bahwa setiap serangan terhadap Iran, khususnya fasilitas nuklirnya, akan dianggap telah melewati batas dan akan memicu respons yang signifikan.
"Setiap serangan terhadap Iran akan dianggap melewati batas merah bagi kami. Serangan semacam itu tidak akan dibiarkan begitu saja. Tanggapan yang diperlukan akan diberikan terhadap setiap serangan terhadap fasilitas nuklir Iran atau serangan serupa lainnya," kata Araghchi.
Komentar Aragachi muncul setelah sebuah pesawat nirawak yang diluncurkan dari Lebanon menghantam kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Caesarea, sebuah kota makmur yang terkenal dengan vila-vila mewahnya.
Meskipun Netanyahu dan istrinya tidak berada di kedaiaman selama serangan itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa pesawat nirawak yang ditembakkan oleh Hizbullah tersebut merusak sebuah bangunan tersebut.
Netanyahu menanggapi serangan itu dengan cepat, menuduh Iran dan proksinya berada di balik serangan tersebut dan bersumpah akan melakukan pembalasan.
"Upaya yang dilakukan oleh Hizbullah, perwakilan Iran, untuk membunuh saya dan istri saya hari ini adalah kesalahan besar," tulis pemimpin Israel itu di platform media sosial X.
"Ini tidak akan menghalangi saya atau Negara Israel untuk melanjutkan perang yang adil melawan musuh-musuh kami."
Araghchi menggarisbawahi posisi Iran terhadap apa yang dilihatnya sebagai agresi Israel dan Amerika Serikat di wilayah tersebut.