Israel Incar Situs Militer Iran, Kenapa Bukan Nuklir dan Minyak Teheran?

Selasa, 15 Oktober 2024 - 10:26 WIB
loading...
Israel Incar Situs Militer...
Israel memberikan jaminan kepada AS bahwa serangan balasannya ke Iran akan targetkan situs militer, bukan fasilitas nuklir dan minyak. Foto/Lockheed Martin
A A A
TEL AVIV - Israel telah memberikan jaminan kepada Amerika Serikat (AS) bahwa militernya tidak akan menyerang fasilitas nuklir dan minyak Iran sebagai pembalasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu.

Mengutip laporan The Washington Post, Selasa (15/10/2024) jaminan itu disampaikan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kepada pemerintah Presiden AS Joe Biden.

Pada 1 Oktober, Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel, yang mendorong rezim Zionis bersumpah akan membalas.

Sementara Israel belum merespons seperti yang dijanjikan, serangan balik Iran telah diantisipasi secara luas.



Pemerintah Biden dalam dua minggu terakhir telah menekan Israel untuk melakukan serangan balasan yang lebih terbatas terhadap Iran, yang bertujuan untuk mencegah perang skala penuh.

Laporan The Washington Post mengungkap bahwa dalam panggilan telepon Rabu pekan lalu, Netanyahu memberi tahu Biden bahwa dia berencana untuk menyerang infrastruktur militer daripada fasilitas minyak atau nuklir di Iran.

Laporan itu mengutip dua pejabat Amerika yang mengetahui inti percakapan kedua pemimpin.

Salah satu dari dua pejabat tersebut mengatakan tindakan balasan Israel akan disesuaikan untuk menghindari persepsi "campur tangan politik dalam pemilu AS".

Beberapa sekutu AS di kawasan Timur Tengah telah melobi Washington untuk mencegah Israel menyerang fasilitas minyak di Iran karena khawatir infrastruktur minyak mereka akan terkena serangan balik Teheran, menurut laporan Reuters dan Wall Street Journal.

Negara-negara itu telah menyampaikan kepada Washington bahwa mereka tidak setuju dengan penggunaan wilayah udara mereka oleh Israel atau Amerika untuk serangan apa pun terhadap Iran atau penggunaan tanah mereka sebagai landasan peluncuran untuk serangan apa pun.

Sikap Netanyahu Melunak


Menurut pejabat AS, selama diskusi hari Rabu dengan Biden, Netanyahu berada dalam "kondisi yang lebih moderat" daripada sebelumnya.

"Pelunakan sikap perdana menteri yang tampak jelas menjadi faktor dalam keputusan Biden untuk mengirim sistem pertahanan rudal yang kuat ke Israel," tulis The Washington Post mengutip dua pejabat AS.

Pentagon mengumumkan pada hari Minggu bahwa baterai sistem pertahanan rudal THAAD akan ditempatkan di Israel untuk memperkuat pertahanan udara Zionis terhadap potensi serangan rudal balistik Iran ketika militer Zionis bersiap menyerang Teheran.

"Atas arahan Presiden, Menteri [Pertahanan Lloyd] Austin mengesahkan pengerahan baterai Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) dan awak personel militer AS ke Israel untuk membantu memperkuat pertahanan udara Israel setelah serangan Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 13 April dan sekali lagi pada 1 Oktober," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Diplomasi Iran-AS Gagal


Sejak serangan rudal 1 Oktober, Iran tampaknya mengisyaratkan upayanya untuk menghindari perang habis-habisan dengan Israel.

"Kami tidak mencari perang, meskipun kami sepenuhnya siap untuk itu. Kami percaya bahwa diplomasi harus bekerja untuk mencegah krisis besar di kawasan itu," kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi selama tur regionalnya yang membawanya ke Lebanon, Irak, dan Oman.

Namun, dia mengakhiri lawatannya di Muscat dengan konferensi pers yang menyatakan: "Iran tidak melihat dasar untuk [melanjutkan] perundingan tidak langsung dengan AS hingga krisis saat ini terselesaikan."

Beberapa pengamat, termasuk mantan anggota Parlemen senior Heshmatollah Falahatpisheh dan jurnalis kawakan Mohammad Aghazadeh, meyakini pernyataan Araghchi di akhir upaya diplomatiknya yang ekstensif menandakan "kegagalan diplomasi", dan mengindikasikan bahwa "tidak ada pilihan lain selain perang."
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0925 seconds (0.1#10.140)