Pelindung Israel, Apa Itu Sistem Rudal THAAD Amerika yang Tantang Rudal Iran?

Senin, 14 Oktober 2024 - 11:55 WIB
loading...
Pelindung Israel, Apa...
AS bersiap mengerahkan sistem rudal THAAD ke Israel. Ini adalah sistem rudal andalan yang akan menantang rudal-rudal Iran untuk menyerang Israel. Foto/Departemen Pertahanan AS
A A A
TEL AVIV - Amerika Serikat (AS) telah bersiap mengerahkan sistem pertahanan rudal canggih THAAD ke Israel ketika militer Zionis bersiap menyerang Iran.

THAAD atau Terminal High Altitude Area Defense yang menantang rudal-rudalTeheran untuk menyerbu Tel Aviv jadi andalan di tengah laporan kegagalan sistem pertahanan rudal Iron Dome dalam membendung misil-misil Iran dan drone Hizbullah Lebanon.

THAAD memiliki kemampuan untuk menangkis rudal balistik di udara dan merupakan salah satu sistem pertahanan udara paling efektif di dunia. Sistem ini dirancang secara asli dioperasikan oleh personel AS sendiri, sehingga Amerika juga mengerahkan hampir 100 tentara ke Israel untuk mengoperasikan sistem tersebut.



THAAD dianggap sebagai pelengkap sistem rudal Patriot. Namun, ia dapat mempertahankan area yang lebih luas dan mencegat target pada jarak 150-200 kilometer, menurut laporan The Times of Israel.

Jangkauan sistem THAAD lebih unggul daripada Patriot.

Apa Itu Sistem Rudal THAAD?


Nama THAAD berasal dari cara sistem pertahanan udara beroperasi— mencegat rudal balistik yang masuk selama fase akhir penerbangannya— yang disebut "fase terminal".

Sistem ini memiliki kemampuan untuk mencegat target di dalam (endoatmosferik) dan di luar (eksoatmosferik) atmosfer.

THAAD dapat menangkis rudal balistik jarak pendek, menengah, dan menengah, kata situs web Missile Defense Project CSIS.

Fitur menonjol dari sistem THAAD adalah tidak membawa hulu ledak.

Sebaliknya, sistem ini mengandalkan energi kinetik tumbukannya untuk menghancurkan roket yang datang.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
Negara-negara Arab Kecam...
Negara-negara Arab Kecam Ekstremis Israel atas Video Provokatif Penghancuran Masjid al-Aqsa
Bantai 15 Paramedis...
Bantai 15 Paramedis dan Pekerja Bantuan Gaza, Militer Israel Akui Kegagalan Profesional
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Aktris Hollywood Angelina...
Aktris Hollywood Angelina Jolie Dukung Palestina, Posting Penderitaan Warga Gaza di Instagram
Rekomendasi
Bitcoin Stabil di Tengah...
Bitcoin Stabil di Tengah Tekanan Geopolitik dan Optimisme Kebijakan AS
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Menjulang Nyaris Rp2 Juta per Gram
Menkes Wajibkan Calon...
Menkes Wajibkan Calon Dokter Tes Kejiwaan Setiap 6 Bulan Sekali Buntut Kasus Priguna
Berita Terkini
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
40 menit yang lalu
White Paper Baru China...
White Paper Baru China Hindari Kata Tibet, Diganti dengan Xizang
1 jam yang lalu
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
2 jam yang lalu
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
2 jam yang lalu
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
3 jam yang lalu
Media AS Sebut Kyiv...
Media AS Sebut Kyiv sebagai Wilayah Rusia, Ukraina Marah
3 jam yang lalu
Infografis
6 Produk Buatan China...
6 Produk Buatan China yang Digemari Konsumen Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved