1 Tahun Serangan 7 Oktober, Bagaimana Invasi Hamas Memicu Perang Berdarah di Timur Tengah?

Sabtu, 05 Oktober 2024 - 19:35 WIB
loading...
A A A
“Lebih dari 1.200 warga Israel tewas dari populasi kurang dari 10 juta. Ini setara dengan menewaskan hampir 40.000 warga sipil di Amerika Serikat,” jelasnya.

Serangan Israel berikutnya di Gaza telah mengakibatkan kerusakan yang meluas dan jumlah korban tewas yang mengejutkan.

Ozcelik memperingatkan bahwa jumlah korban tewas dampak “pada jiwa masyarakat di wilayah yang lebih luas tidak boleh diremehkan.”

4. Tidak Ada Gencatan Senjata

Saat konflik memasuki tahun kedua, harapan untuk gencatan senjata segera tampak redup. “Tampaknya negosiasi gencatan senjata terhenti,” kata Ozcelik, mengutip perkembangan terkini, termasuk serangan darat Israel ke Lebanon selatan dan serangan rudal langsung Iran ke Israel.

“Ini berarti berlanjutnya ketidakamanan manusia yang parah bagi warga Palestina yang tinggal di zona konflik yang sekarang menjadi kenyataan sehari-hari di Gaza.”

Nasib sandera Israel yang tersisa yang ditahan oleh Hamas masih belum pasti. Ozcelik menyarankan bahwa operasi Israel di Lebanon mungkin merupakan upaya untuk menekan Hizbullah agar memengaruhi Hamas agar membebaskan mereka, tetapi menambahkan: "Belum ada bukti bahwa hal ini berhasil dalam praktiknya."

Kekhawatiran berkembang bahwa pergeseran fokus Israel ke Lebanon dapat memperpanjang konflik di Gaza. Ozcelik menekankan kebutuhan mendesak bagi Israel untuk mengartikulasikan strategi keluarnya dari Gaza dan upaya internasional untuk merancang rencana stabilisasi dan pemulihan bagi daerah kantong tersebut.

Setahun setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel, dua mantan pejabat AS juga memberikan wawasan tentang perubahan politik dan keamanan Timur Tengah.

Dennis Ross, mantan pejabat utama AS dalam negosiasi Israel-Palestina, dan Dana Stroul, mantan wakil asisten menteri pertahanan untuk Timur Tengah, keduanya pakar di Institut Washington untuk Kebijakan Timur Dekat, berbagi perspektif mereka tentang transformasi dan prospek kawasan tersebut.

Ross menyoroti perubahan dinamika regional sejak serangan tersebut. “Tanggal 7 Oktober tiba, dan itu mengubah kawasan,” katanya, seraya mencatat bahwa itu menghancurkan harapan akan Timur Tengah yang tenang di ambang normalisasi hubungan Saudi-Israel.

Konflik tersebut telah mengubah lanskap keamanan Israel. Menurut Ross, Israel telah “mengurangi Hamas menjadi ancaman non-militer” dan “menghancurkan kepemimpinan Hizbullah,” mengubah dua front penting yang dihadapi Israel sebelum serangan itu.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1642 seconds (0.1#10.140)