Perang Timur Tengah Tak Bisa Dicegah, Berikut 9 Alasannya
loading...
A
A
A
Dan Hizbullah sendiri juga tetap menjadi musuh yang berbahaya bagi Israel dengan persenjataan aset militer yang dapat digunakannya.
"Iran mencoba untuk menjatuhkan beberapa garis merah, dengan mengetahui sepenuhnya bahwa mereka berada dalam posisi defensif, bahwa Hizbullah telah dikompromikan, dan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan konvensional tradisional untuk melawan Israel," katanya kepada Anderson dari CNN.
Kapal perusak Angkatan Laut AS menembakkan pencegat terhadap rudal Iran dan dalam beberapa minggu terakhir, AS telah memindahkan lebih banyak pasukan dan kapal perangnya ke wilayah tersebut.
Sejak perang Israel di Gaza dimulai, pasukan AS juga menjadi sasaran serangan yang meningkat oleh kelompok proksi yang didukung Iran. Pada bulan Januari, tiga tentara Angkatan Darat AS tewas dan lebih dari 30 anggota angkatan terluka dalam serangan pesawat nirawak di sebuah pos terdepan AS di Yordania.
Selama waktu itu, AS telah berulang kali bersikap tegas terhadap Israel. Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan AS "tidak akan pernah ragu" untuk melindungi pasukan dan kepentingan AS di Timur Tengah, dan bahwa AS tetap siap dan "bersikap" untuk membela pasukannya sendiri dan Israel.
8. Iran Tidak Ingin Dikekang
Namun, Salam Vakil, direktur program Timur Tengah dan Afrika Utara di Chatham House, yakin Teheran kemungkinan berharap "akan ada sedikit pengekangan.""Iran mencoba untuk menjatuhkan beberapa garis merah, dengan mengetahui sepenuhnya bahwa mereka berada dalam posisi defensif, bahwa Hizbullah telah dikompromikan, dan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan konvensional tradisional untuk melawan Israel," katanya kepada Anderson dari CNN.
9. AS Memanas Perang Timur Tengah
AS, sekutu terdekat Israel dan pemasok senjata terbesar, mengatakan akan berkoordinasi dengan Israel dalam menanggapi serangan tersebut, dengan juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller berjanji akan ada konsekuensinya.Kapal perusak Angkatan Laut AS menembakkan pencegat terhadap rudal Iran dan dalam beberapa minggu terakhir, AS telah memindahkan lebih banyak pasukan dan kapal perangnya ke wilayah tersebut.
Sejak perang Israel di Gaza dimulai, pasukan AS juga menjadi sasaran serangan yang meningkat oleh kelompok proksi yang didukung Iran. Pada bulan Januari, tiga tentara Angkatan Darat AS tewas dan lebih dari 30 anggota angkatan terluka dalam serangan pesawat nirawak di sebuah pos terdepan AS di Yordania.
Selama waktu itu, AS telah berulang kali bersikap tegas terhadap Israel. Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan AS "tidak akan pernah ragu" untuk melindungi pasukan dan kepentingan AS di Timur Tengah, dan bahwa AS tetap siap dan "bersikap" untuk membela pasukannya sendiri dan Israel.
(ahm)