Ribuan Warga Israel Terima Pesan Ancaman setelah Ledakan Bom Pager di Lebanon

Rabu, 25 September 2024 - 14:01 WIB
loading...
Ribuan Warga Israel...
Walkie Talkie berisi bom meledak di Lebanon. Foto/anadolu
A A A
TEL AVIV - Ribuan warga Israel menerima pesan teks berisi ancaman, yang tampaknya dikirim oleh afiliasi Hizbullah.

Pesan-pesan tersebut, yang beberapa di antaranya menyertakan tautan web yang menurut otoritas Israel mencurigakan, muncul setelah ribuan pager dan radio genggam yang digunakan anggota Hizbullah meledak di seluruh Lebanon.

Ledakan tersebut, yang terjadi dalam dua gelombang pada hari Selasa dan Rabu, menewaskan 37 orang, termasuk dua anak-anak, dan melukai lebih dari 3.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Banyak warga Israel melaporkan menerima pesan teks yang berisi instruksi untuk pergi ke tempat perlindungan bom.

Pengirimnya menyamar sebagai Komando Front Dalam Negeri Israel, badan militer yang secara teratur mengeluarkan peringatan kepada warga.

Namun, beberapa pesan menggunakan bahasa Ibrani yang salah. Yang lain menggunakan nada mengancam dan beberapa menggunakan bahasa Inggris.

“Ucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang Anda cintai, tetapi jangan khawatir. Anda akan memeluk mereka di neraka dalam beberapa jam,” bunyi salah satu pesan.

Pesan itu dikirim oleh "SyHaNasrala" menurut Haaretz, tampaknya merujuk pada pemimpin Hizbullah, yang disebut sebagai Sayyid Hassan Nasrallah.

"Jika Anda ingin hidup, pergilah. Jika Anda ingin tinggal, pergilah ke neraka," tulis pesan lain yang dibacakan dalam bahasa Inggris, surat kabar Israel itu menambahkan.

Militer Israel mengatakan pada Rabu (18/9/2024) bahwa mereka tidak mengeluarkan peringatan darurat yang menginstruksikan orang untuk mencari tempat perlindungan bom.

Menurut penyiar publik Israel Kan, otoritas Israel sedang menyelidiki apakah pesan-pesan itu dikirim oleh aktor-aktor yang terkait dengan Iran.

Setelah ledakan radio itu, Hizbullah mengatakan akan membalas dendam. Nasrallah menanggapi serangan itu dalam pidato pada Kamis.

Sementara itu, ledakan-ledakan itu telah meningkatkan kekhawatiran serangan bom pager itu dapat menyebabkan eskalasi yang lebih luas antara Hizbullah dan Israel.

Militer Israel memindahkan Divisi ke-98 dari Jalur Gaza ke Israel utara pada Rabu pekan lalu di tengah meningkatnya ketegangan.

Unit besar, yang terdiri dari 10.000 hingga 20.000 pasukan terjun payung dan pasukan komando, merupakan salah satu divisi utama yang mempelopori pertempuran di Gaza.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1090 seconds (0.1#10.140)