Erdogan Kutuk Netanyahu seperti Hitler, Harus Dihentikan Aliansi Kemanusiaan
loading...
A
A
A
Presiden Turki mendesak Dewan Keamanan untuk mencegah "genosida" di Gaza dan untuk "menghentikan kekejaman ini, kebiadaban ini."
"Apa lagi yang Anda tunggu untuk menghentikan jaringan pembantaian yang juga membahayakan nyawa warganya sendiri beserta rakyat Palestina dan menyeret seluruh kawasan ke dalam perang demi prospek politiknya?" imbuh dia.
Dia juga mengkritik negara-negara yang "tanpa syarat" mendukung Israel. "Sampai kapan Anda akan terus menanggung malu melihat pembantaian ini, menjadi kaki tangannya?" tanya dia.
Sementara anak-anak meninggal di Gaza, Ramallah, dan Lebanon, dan bayi-bayi meninggal di inkubator, Erdogan mengatakan masyarakat internasional juga telah memberikan "catatan yang sangat buruk tentang dirinya sendiri."
“Apa yang terjadi di Palestina merupakan indikator kemerosotan moral yang besar," imbuh dia.
Dia menegaskan, "Saya juga ingin dengan ini mengungkapkan kebenaran dengan lantang dan jelas. Dengan mengabaikan hak asasi manusia yang mendasar, pemerintah Israel melakukan pembersihan etnis, genosida terbuka terhadap suatu bangsa, suatu rakyat, dan menduduki wilayah mereka selangkah demi selangkah."
“Satu-satunya alasan agresi Israel terhadap rakyat Palestina adalah dukungan tanpa syarat dari suatu negara, suatu bangsa, dan menduduki wilayah mereka selangkah demi selangkah," ujar kepada Sidang Umum PBB.
Erdogan menambahkan negara-negara yang memiliki pengaruh terhadap Israel "secara terbuka menjadi kaki tangan pembantaian ini dengan kebijakan berlari bersama kelinci, berburu bersama anjing pemburu."
"Mereka yang seharusnya bekerja untuk gencatan senjata di pusat perhatian terus mengirim senjata dan amunisi ke Israel di belakang panggung, sehingga Israel dapat melanjutkan pembantaiannya. Ini adalah ketidakkonsistenan dan ketidakjujuran," tegas doa.
Beralih ke proposal gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan Gaza, Erdogan mengatakan dokumen tersebut telah "bolak-balik" sejak Mei.
"Apa lagi yang Anda tunggu untuk menghentikan jaringan pembantaian yang juga membahayakan nyawa warganya sendiri beserta rakyat Palestina dan menyeret seluruh kawasan ke dalam perang demi prospek politiknya?" imbuh dia.
Dia juga mengkritik negara-negara yang "tanpa syarat" mendukung Israel. "Sampai kapan Anda akan terus menanggung malu melihat pembantaian ini, menjadi kaki tangannya?" tanya dia.
Sementara anak-anak meninggal di Gaza, Ramallah, dan Lebanon, dan bayi-bayi meninggal di inkubator, Erdogan mengatakan masyarakat internasional juga telah memberikan "catatan yang sangat buruk tentang dirinya sendiri."
“Apa yang terjadi di Palestina merupakan indikator kemerosotan moral yang besar," imbuh dia.
Dia menegaskan, "Saya juga ingin dengan ini mengungkapkan kebenaran dengan lantang dan jelas. Dengan mengabaikan hak asasi manusia yang mendasar, pemerintah Israel melakukan pembersihan etnis, genosida terbuka terhadap suatu bangsa, suatu rakyat, dan menduduki wilayah mereka selangkah demi selangkah."
“Satu-satunya alasan agresi Israel terhadap rakyat Palestina adalah dukungan tanpa syarat dari suatu negara, suatu bangsa, dan menduduki wilayah mereka selangkah demi selangkah," ujar kepada Sidang Umum PBB.
Erdogan menambahkan negara-negara yang memiliki pengaruh terhadap Israel "secara terbuka menjadi kaki tangan pembantaian ini dengan kebijakan berlari bersama kelinci, berburu bersama anjing pemburu."
"Mereka yang seharusnya bekerja untuk gencatan senjata di pusat perhatian terus mengirim senjata dan amunisi ke Israel di belakang panggung, sehingga Israel dapat melanjutkan pembantaiannya. Ini adalah ketidakkonsistenan dan ketidakjujuran," tegas doa.
Israel Tak Menginginkan Perdamaian
Beralih ke proposal gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan Gaza, Erdogan mengatakan dokumen tersebut telah "bolak-balik" sejak Mei.