Cegah Ledakan Pager Kembali Terulang, Rusia Minta Pembatasan Akses Perusahaan Teknologi
loading...
A
A
A
Sebelumnya pada hari Jumat, polisi Norwegia mengumumkan telah meluncurkan penyelidikan awal terhadap sebuah perusahaan yang berbasis di Bulgaria yang dimiliki oleh seorang warga negara Norwegia terkait dengan ledakan pager.
Sejauh ini, petunjuk kasus tersebut mengarah ke Taiwan, Hongaria, Bulgaria, dan, sekarang Norwegia.
Baik Hizbullah maupun pemerintah Lebanon menyalahkan Israel atas ledakan yang direncanakan dengan baik tersebut.
Israel belum memberikan komentar resmi apa pun tentang serangan mematikan tersebut. Bahkan, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjauhkan diri dari sebuah unggahan di X oleh penasihatnya Topaz Luk, yang mengisyaratkan Tel Aviv bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Beberapa negara mengecam ledakan pager dan menyatakan solidaritas dengan Lebanon, sementara organisasi hak asasi manusia internasional, termasuk Human Rights Watch, memperingatkan bahwa serangan semacam itu membahayakan nyawa warga sipil dan melanggar hukum masa perang.
Ledakan massal pager terjadi di tengah saling serang lintas batas antara Hizbullah dan Israel dengan latar belakang serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.300 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 95.000 orang lainnya setelah serangan Hamas Oktober lalu.
Sejauh ini, petunjuk kasus tersebut mengarah ke Taiwan, Hongaria, Bulgaria, dan, sekarang Norwegia.
Baik Hizbullah maupun pemerintah Lebanon menyalahkan Israel atas ledakan yang direncanakan dengan baik tersebut.
Israel belum memberikan komentar resmi apa pun tentang serangan mematikan tersebut. Bahkan, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjauhkan diri dari sebuah unggahan di X oleh penasihatnya Topaz Luk, yang mengisyaratkan Tel Aviv bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Beberapa negara mengecam ledakan pager dan menyatakan solidaritas dengan Lebanon, sementara organisasi hak asasi manusia internasional, termasuk Human Rights Watch, memperingatkan bahwa serangan semacam itu membahayakan nyawa warga sipil dan melanggar hukum masa perang.
Ledakan massal pager terjadi di tengah saling serang lintas batas antara Hizbullah dan Israel dengan latar belakang serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.300 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 95.000 orang lainnya setelah serangan Hamas Oktober lalu.
(ahm)