Mengapa Serangan Bom Radio dan Pager di Lebanon Jadi Ancaman Baru?

Kamis, 19 September 2024 - 22:40 WIB
loading...
A A A

4. Rantai Pasokan Produk Elektronik Akan Diperketat

Mengapa Serangan Bom Radio dan Pager di Lebanon Jadi Ancaman Baru?

Foto/AP

Outzen mengatakan Barat harus memberi perhatian khusus pada aspek rantai pasokan dari insiden tersebut dan mencatat bahwa perusahaan perdagangan daring yang serius akan meninjau langkah-langkah keamanan mereka dalam menanggapi peristiwa ini.

Menggambarkan penggunaan situs pemesanan daring oleh kelompok-kelompok jahat untuk serangan teroris sebagai "ancaman nyata," ia berkata: "Orang-orang harus memahami bahwa ancaman ini nyata, dan bahwa gagasan bahwa, sekali lagi, terutama dengan barang elektronik, jika Anda memesan sekotak pisang, atau bahan makanan keranjang, itu mungkin tidak akan menjadi ancaman sebesar itu,"

"Tetapi saya pikir keamanan pengiriman peralatan elektronik tentu harus mengambil bentuk yang berbeda dan lebih serius," ia memperingatkan.

Jumlah korban tewas di Lebanon akibat ledakan perangkat komunikasi nirkabel ICOM hari Rabu telah meningkat menjadi 20, dengan lebih dari 450 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Jumlah korban terbaru muncul setelah 12 orang tewas hari Selasa dan sekitar 2.800 lainnya terluka, 300 di antaranya kritis, dalam serangan serupa yang melibatkan pager yang terutama digunakan oleh Hizbullah.

Jumlah korban tewas gabungan dari ledakan hari Selasa dan Rabu telah mencapai 32, dengan lebih dari 3.250 orang terluka.

Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menuduh Israel melakukan ledakan tersebut, dengan Hizbullah bersumpah akan melakukan pembalasan yang keras.

Sementara Israel tetap bungkam, media Amerika termasuk The New York Times dan CNN melaporkan bahwa Israel menanam bahan peledak pada baterai di dalam pager dan perangkat elektronik lainnya sebelum mencapai Lebanon dan kemudian meledakkannya dari jarak jauh.
(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0857 seconds (0.1#10.140)