Rabi Mistis Ini Klaim Negara yang Musuhi Israel Akan Hancur oleh Murka Ilahi

TEL AVIV - Seorang rabi (pendeta Yahudi) mistis telah membuat klaim aneh, yakni negara-negara yang memusuhi Israel akan hancur oleh murka ilahi.

Rabi Kabbalah Israel Nir Ben Artzi menyampaikan klaim aneh tersebut secara berapi-api melalui video yang diunggah di YouTube.

Menurutnya, murka ilahi yang dia maksud berupa banjir, gempa bumi, hingga letusan gunung berapi yang menandakan dimulainya "perang Gog dan Magog" yang dinubuatkan.

Itu, katanya, juga menandakan kedatangan Mesias sudah dekat.

"Penguasa Alam Semesta akan menghancurkan negara-negara ini," katanya.



"Bahkan sekarang, Dia sedang menghancurkan mereka. Seluruh dunia berada dalam kekacauan, seperti yang dinubuatkan dalam Gog dan Magog," lanjut dia, seperti dikutip Jerusalem Post, Kamis (19/9/2024).

"Negara-negara mereka akan hancur oleh banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, api dan belerang, serta angin kencang. Presiden dan kepala negara-negara ini akan binasa; mereka tidak akan hidup," imbuh Ben Artzi.

Menurutnya, kejatuhan negara-negara yang memusuhi Israel akan disaksikan oleh semua orang melalui liputan media.

"Ini adalah awal dari wahyu Sang Mesias sehingga mereka tidak akan lagi mengganggu Israel," katanya.

Ben Artzi adalah tokoh terkenal dalam komunitas spiritual dan mistis Israel, yang memperoleh keunggulan melalui pesan dan ajaran kenabiannya yang memadukan mistisisme Kabbalistik dengan interpretasi peristiwa zaman modern.

Khotbahnya sering kali berfokus pada peran Israel dalam urusan global dan sering kali menyentuh tema apokaliptik. Selama bertahun-tahun, dia telah mengumpulkan banyak pengikut sekaligus menuai kritik atas prediksi kontroversial dan gaya bicaranya yang blak-blakan.

Kendati demikian, tidak semua komunitas Yahudi mendukung penciptaan Negara Israel di atas tanah Palestina.

Sebagai contoh, komunitas Yahudi Haredi yang tergabung dalam kelompok Neturei Karta. Mereka dikenal dengan pandangan anti-Zionis.

Kelompok ini secara resmi dibentuk di Yerusalem pada tahun 1938.

Semula kelompok ini bernama Chevrat HaChayim. Mereka menentang Zionisme dan menyerukan "pembongkaran secara damai" Negara Israel.

Seruan itu berdasarkan keyakinan bahwa orang-orang Yahudi dilarang untuk memiliki negara mereka sendiri sampai kedatangan Mesias Yahudi dan bahwa pembentukan Negara Israel berarti pemberontakan melawan Tuhan.