Menurut laporan al-Rai, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (12/11/2019), kedua orang itu juga berencana untuk menyerang pasukan AS yang dikerahkan di sebuah pangkalan militer di selatan Yordania.
"Para tersangka telah merencanakan untuk mengarahkan kendaraan ke sasaran mereka dan menyerang mereka dengan senjata api dan pisau. Mereka akan diadili di pengadilan keamanan negara bagian Yordania," tulis al-Rai.
Baca Juga:
Militan dari ISIS dan kelompok ekstrimis radikal lainnya telah lama menargetkan Yordania, yang merupakan salah satu sekutu utama AS di kawasan.
Pemimpin Yordania, Raja Abdullah II, telah menjadi salah satu pemimpin paling vokal di wilayah itu dalam memperingatkan ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok-kelompok radikal.
Beberapa insiden selama beberapa tahun terakhir telah menyentak Yordania, yang bisa dikatakan stabil karena bebas dari pemberontakan dan perang saudara, dua hal yang kerap menjadi sumber masalah di negara-negara di kawasan.
(esn)