Kapal Perang AS Sengaja Dibakar, Seorang Pelaut Jadi Tersangka

Kamis, 27 Agustus 2020 - 13:54 WIB
loading...
Kapal Perang AS Sengaja Dibakar, Seorang Pelaut Jadi Tersangka
Kapal perang AS USS Bonhomme Richard terbakar pada 12 Juli lalu di pelabuhan San Diego. Foto/AP
A A A
SAN DIEGO - Kapal perang Amerika Serikat (AS) , USS Bonhomme Richard, yang tengah bersandar di San Diego diduga sengaja dibakar. Seorang pelaut sedang diinterogasi sebagai tersangka kebakaran yang terjadi pada 12 Juli lalu itu.

Kapal perang USS Bonhomme Richard terbakar dan meledak di Pangkalan Angkatan Laut San Diego. Sebanyak 21 orang terluka dalam insiden ini. (Baca: Kapal Perang AS Terbakar dan Meledak di San Diego, 21 Orang Terluka )

Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan interogasi terhadap tersangka pelaut itu sebagai bagian dari penyelidikan oleh Dinas Investigasi Kriminal Angkatan Laur dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api serta Bahan Peledak. Meski begitu, tersangka pelaut itu tidak ditahan. (Baca juga : Ratusan Massa Mengamuk Rusak dan Bakar Kantor BKD Mamberamo Raya Papua )

Ia menambahkan bahwa para pemimpin departemen pertahanan diberitahu tentang perkembangan tersebut.

Pejabat tersebutyang mengetahui tentang penyelidikan tersebut berbicara dengan syarat anonim untuk memberikan rincian yang belum dipublikasikan.

Kapal serbu amfibi itu terbakar selama lebih dari empat hari dan merupakan kebakran kapal perang AS terburuk di luar pertempuran. Kapal itu mengalami kerusakan struktural, listrik dan mekanis yang luas dan masa depannya tetap tidak pasti. (Baca: Meledak 2 Kali dan Terbakar 4 Hari, Kerusakan Kapal Perang AS Meluas )

Perkembangan investigasi pertama kali dilaporkan oleh KGTV, afiliasi ABC di San Diego. Namun Angkatan Laut AS menolak menjawab pertanyaan.

"Angkatan Laut tidak akan mengomentari penyelidikan yang sedang berlangsung untuk melindungi integritas proses investigasi dan semua yang terlibat," kata Letnan Tim Pietrack, juru bicara Angkatan Laut.

"Kami tidak memiliki apa pun untuk diumumkan saat ini," ujarnya seperti dilansir dari AP, Kamis (27/8/2020).

Dinas Investigasi Kriminal Angkatan Laut juga menolak mengomentari kasus tersebut. (Baca juga : 11 Ketua PAC PDIP yang Menolak Dukung Bobby Nasution Bakal Dipecat )

Kapal serbu amfibi adalah di antara sedikit armada AS yang dapat bertindak sebagai kapal induk mini. Menurut analis pertahanan jika USS Bonhomme Richard tidak diperbaiki, Angkatan Laut AS bisa menghabiskan biaya hingga USD4 miliar untuk menggantinya.

USS Bonhomme Richard mendekati akhir dari peningkatan (up grade) dua tahun yang diperkirakan menelan biaya USD250 juta.

Sekitar 160 pelaut dan perwira berada di kapal ketika kobaran api mengeluarkan asap hitam besar dari kapal serbu amfibi sepanjang 256 meter itu, yang telah berlabuh di Pangkalan Angkatan Laut San Diego saat menjalani peningkatan.

Kepala Operasi Angkatan Laut AS Laksamana Mike Gilday mengunjungi kapal tersebut sehari setelah api padam. Dia kemudian mengatakan bahwa Angkatan Laut mengira api telah terkendali hanya beberapa jam setelah terjadi pada pagi hari tanggal 12 Juli di area penyimpanan bawah kapal, tempat penyimpanan kardus, kain lap, dan perlengkapan pemeliharaan lainnya. Namun angin yang datang dari Teluk San Diego menyalakan api dan api menyebar ke lubang lift serta tumpukan knalpot.

Kemudian dua ledakan - salah satunya terdengar sejauh 21 kilometer - menyebabkan ledakan itu semakin besar, kata Gilday. Angkatan Laut AS sedang menyelidiki apa yang menyebabkan ledakan tersebut, meskipun Gilday mengatakan pada saat itu bahwa mereka belum menemukan indikasi pelanggaran apa pun.

Api membuat asap mengepul di atas San Diego, dan pejabat setempat merekomendasikan orang untuk menghindari berolahraga di luar ruangan.

Petugas pemadam kebakaran memadamkan api di dalam kapal sementara kapal pemadam kebakaran dengan meriam air mengarahkan aliran air laut ke dalam kapal dan helikopter menumpahkan air.

Lebih dari 60 pelaut dan warga sipil dirawat karena luka ringan, kelelahan, dan menghirup asap.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0873 seconds (0.1#10.140)