Siapa Laura Loomer? Penganut Teori konspirasi Anti-Muslim yang Jadi Pendukung Donald Trump

Senin, 16 September 2024 - 16:20 WIB
loading...
A A A
"Laura Loomer adalah penganut teori konspirasi gila yang secara teratur mengucapkan omong kosong menjijikkan yang dimaksudkan untuk memecah belah Partai Republik," tulis Senator Carolina Utara Thom Tillis di X, yang sebelumnya bernama Twitter.

"Seorang anggota DNC [Komite Nasional Demokrat] tidak dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada yang dilakukannya untuk merusak peluang Presiden Trump untuk memenangkan pemilihan ulang," tambah Tillis.

Berbicara dalam konferensi pers di California pada tanggal 13 September, Trump hanya mengatakan bahwa Loomer adalah "seorang pendukung" dan bahwa dia tidak mengetahui komentar terbaru yang dibuatnya tentang Harris, atau komentarnya tentang 9/11.

"Saya tidak mengendalikan Laura. Laura harus mengatakan apa yang dia inginkan. Dia berjiwa bebas," tambahnya.

Loomer tidak menanggapi beberapa permintaan komentar dari BBC.


4. Bergerak secara Independen

Namun di Twitter/X, dia mengatakan bahwa dia beroperasi "secara independen" untuk membantu Trump, yang dia sebut sebagai "harapan terakhir bangsa kita".

"Bagi banyak wartawan yang menelepon saya dan terus-menerus meminta saya untuk berbicara dengan mereka hari ini, jawabannya adalah tidak," tulisnya. "Saya sangat sibuk mengerjakan cerita dan investigasi saya dan tidak punya waktu untuk memikirkan teori konspirasi Anda."

Lahir di Arizona pada tahun 1993, jurnalis investigasi gadungan ini telah bekerja sebagai aktivis dan komentator untuk berbagai organisasi termasuk Project Veritas dan Infowars milik Alex Jones.

Pada tahun 2020, dia mencalonkan diri - dengan dukungan Trump - sebagai kandidat Partai Republik untuk DPR AS di Florida, tetapi kalah dari Demokrat Lois Frankel.

Dia mencoba lagi dua tahun kemudian, ketika dia gagal mencalonkan diri untuk mengalahkan Perwakilan Daniel Webster dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik di distrik Florida yang berbeda.

5. Mendukung Berbagai Teori Konspirasi

Kini, ia dikenal karena dukungan vokalnya terhadap Trump dan mempromosikan serangkaian teori konspirasi yang panjang termasuk klaim bahwa Kamala Harris bukan orang kulit hitam, dan bahwa putra miliarder George Soros mengirim pesan samar yang menyerukan pembunuhan Trump.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0953 seconds (0.1#10.140)