China Kesal Didekati Kapal Perang NATO: Provokasi Berkedok Kebebasan Navigasi!

Minggu, 15 September 2024 - 09:52 WIB
loading...
China Kesal Didekati...
Kapal perang negara NATO mendekati China dengan melintasi Selat Taiwan. Beijing menganggapnya provokasi berkedok kebebasan navigasi. Foto/Bundeswehr/Carsten Vennemann
A A A
BEIJING - Beijing kesal setelah kapal perang Jerman (negara NATO) mendekati wilayah China dengan melintasi Selat Taiwan pada Jumat. Beijing menganggapnya sebagai provokasi berkedok kebebasan bernavigasi.

Selat Taiwan yang sensitif memisahkan China dan Taiwan. Beijing mengeklaim Taiwan sebagai wilayah China yang membangkang, dan dengan demikian mengeklaim selat itu sebagai wilayah kedaulatannya.

Taiwan, yang memerintah sendiri selama puluhan tahun dan saat ini hanya diakui sebagai negara berdaulat oleh 12 negara di dunia, menolak klaim China.



Meskipun mematuhi kebijakan Satu China di atas kertas, di mana pemerintah di Beijing adalah satu-satunya otoritas yang berkuasa atas wilayah China, Amerka Serikat (AS) dan negara NATO lainnya telah selama beberapa dekade mempertahankan hubungan tidak resmi dengan dan mendukung Taipei.

Dalam sebuah posting di X, Kementerian Pertahanan Taiwan pada Jumat mengonfirmasi bahwa sebuah fregat Angkatan Laut Jerman dan sebuah kapal pasokan masing-masing berlayar melalui Selat Taiwan dari utara ke selatan.

Lintasan fregat Baden-Wuerttemberg dan kapal pasokan Frankfurt am Main adalah yang pertama dari jenisnya dalam 22 tahun terakhir.

Juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China Kapten Senior Li Xi mengatakan: "Tindakan pihak Jerman telah meningkatkan risiko keamanan dan mengirimkan sinyal yang salah."

Sedangkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menekankan bahwa masalah Taiwan bukan tentang kebebasan navigasi tetapi tentang kedaulatan dan integritas teritorial China.

Menurutnya, Beijing menghormati hak negara lain untuk berlayar di perairan internasional sebagaimana didefinisikan dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut. “[Namun] Beijing dengan tegas menentang setiap tindakan provokasi dengan kedok kebebasan navigasi,” katanya, seperti dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri China, Minggu (15/9/2024).

Kedutaan Besar China di Berlin mengklarifikasi bahwa perairan di Selat Taiwan adalah perairan internal, perairan teritorial, zona bersebelahan, dan zona ekonomi eksklusif dari kedua sisi laut China.

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan: “Perairan internasional adalah perairan internasional, itu adalah rute terpendek, itu adalah rute teraman mengingat kondisi cuaca. Jadi, kami melewatinya."

Meskipun China berulang kali memprotes, AS, Inggris, Australia, Kanada, dan Prancis telah mengirim kapal perang melalui jalur air tersebut pada beberapa kesempatan.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
4 Negara Anggota NATO...
4 Negara Anggota NATO yang Berdekatan dengan Rusia, Nomor 3 Paling Rawan Diinvasi
3 Kebijakan Xi Jinping...
3 Kebijakan Xi Jinping yang Ramah bagi Umat Muslim di China, Salah Satunya Memperkenalkan Sinofikasi Islam
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Siapkan Skenario Terburuk,...
Siapkan Skenario Terburuk, Uni Eropa Siapkan Peta Jalan Pertahanan sebagai Pengganti NATO
5 Alasan Turki bisa...
5 Alasan Turki bisa Jadi Pemimpin NATO jika AS Keluar
Perang Dagang Memanas,...
Perang Dagang Memanas, Trump akan Kunjungi China Bulan Depan
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
38 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Musuh-musuh Utama AS...
Musuh-musuh Utama AS dan NATO akan Gelar Latihan Perang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved