Survei Ungkap Koalisi Netanyahu akan Kehilangan Kekuasaan dalam Pemilu

Jum'at, 13 September 2024 - 20:15 WIB
loading...
Survei Ungkap Koalisi...
Polisi berupaya membubarkan demonstran yang memblokir jalan selama protes menuntut pembebasan sandera yang ditawan di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Jumat, 13 September 2024. Foto/AP/Oded Balilty
A A A
TEL AVIV - Jajak pendapat pada Jumat (13/9/2024) menunjukkan Partai Likud sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan membentuk partai tunggal terbesar di parlemen jika pemilu diadakan sekarang, menggarisbawahi pemulihan bertahap sejak Oktober tahun lalu.

Jajak pendapat, yang dipublikasikan di harian sayap kiri Ma'ariv, menunjukkan Likud memenangkan 24 kursi, dibandingkan dengan 32 kursi saat ini, skor tertingginya dalam jajak pendapat Ma'ariv sejak Oktober.

Hal itu menempatkan Partai Persatuan Nasional yang dipimpin mantan jenderal berhaluan tengah Benny Gantz meraih 21 kursi.

Koalisi sayap kanan Netanyahu dengan sejumlah partai nasionalis-religius dan ultra-Ortodoks akan kalah dalam pemilu apa pun yang diadakan sekarang, dengan 53 kursi di parlemen yang beranggotakan 120 orang, dibandingkan dengan 58 kursi untuk blok oposisi utama, menurut jajak pendapat tersebut.

Namun, kemajuan Likud menunjukkan seberapa jauh Netanyahu telah bergerak sejak tahun lalu ketika posisinya dihantam oleh kemarahan publik atas kegagalan keamanan yang memungkinkan para pejuang Palestina memasuki Israel dan membawa kembali tawanan perang ke Gaza.

Sebelumnya dalam perang di Gaza, jajak pendapat secara teratur menunjukkan Likud memperoleh tidak lebih dari 16-18 kursi di parlemen.

Survei tersebut juga menunjukkan posisi pribadi Netanyahu sebagai perdana menteri mulai pulih, dengan responden lebih mendukungnya daripada calon potensial alternatif selain mantan Perdana Menteri Naftali Bennett, yang sekarang sudah keluar dari politik.

Meskipun ada ketegangan koalisi antara Netanyahu dan beberapa menteri, dan protes rutin oleh warga Israel yang menuntut kesepakatan untuk membawa pulang para sandera Gaza, pemerintah telah bersatu selama hampir dua tahun. Pemilu baru akan diadakan pada tahun 2026.

Netanyahu telah berselisih dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dari partainya sendiri, dan dua menteri garis keras, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.

Sementara Likud telah menanjak dengan stabil, dukungan belum mengikuti untuk dua partai keagamaan nasionalis, Jewish Power, yang dipimpin Ben-Gvir, dan Religious Zionism, di bawah Smotrich, yang memberikan kedua partai insentif untuk tidak meninggalkan pemerintahan.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1084 seconds (0.1#10.140)