Jenderal IRGC Ungkap Iran Serang 12 Kapal Israel
loading...
A
A
A
TEHERAN - Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Mayor Jenderal Hossein Salami mengungkap bahwa pasukannya telah menyerang 12 kapal Israel di utara Samudra Hindia dan di tempat lain.
Menurutnya, itu sebagai respons atas serangan Israel terhadap 14 kapal Iran.
Jenderal Salami pada Sabtu mengungkap pertempuran maritim tersebut selama pertemuan di Teheran antara Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan komandan Markas Besar Konstruksi Khatam al-Anbiya, sebuah entitas yang dikendalikan oleh IRGC.
Dia tidak mengungkap tanggal pasti pertempuran itu. Namun, perseteruan antara Iran dan Israel pecah tak lama setelah pemberlakuan kembali sanksi Amerika Serikat terhadap Teheran pada tahun 2018.
Menurut Salami, Israel menyerang 14 kapal Iran untuk mengganggu ekspor minyak Iran.
"Awalnya, kami tidak menyadari siapa atau negara mana yang menargetkan kapal-kapal tersebut, tetapi kami akhirnya mengetahui bahwa Israel-lah yang melakukannya secara rahasia dan samar,” ujarnya, seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (8/9/2024).
"Di sebelah utara Samudra Hindia dan di tempat yang berbeda, kami menyerang 12 kapal Israel. Setelah menyerang kapal kelima, mereka mengangkat tangan mereka sebagai tanda menyerah dan mengatakan mereka akan menghentikan perang antarkapal," katanya.
Lebih lanjut, jenderal IRGC tersebut mengungkitaksi saling sita kapalantara Iran dengan Inggris.
"Inggris menyita kapal kami di Gibraltar, dan kami menyita kapal Stena Impero sebagai gantinya, yang mendorong mereka untuk menyerah. Mereka menyita dua kapal kami di Yunani, kami mengambil dua kapal mereka, dan akhirnya mereka menyerah."
Menurutnya, itu sebagai respons atas serangan Israel terhadap 14 kapal Iran.
Jenderal Salami pada Sabtu mengungkap pertempuran maritim tersebut selama pertemuan di Teheran antara Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan komandan Markas Besar Konstruksi Khatam al-Anbiya, sebuah entitas yang dikendalikan oleh IRGC.
Dia tidak mengungkap tanggal pasti pertempuran itu. Namun, perseteruan antara Iran dan Israel pecah tak lama setelah pemberlakuan kembali sanksi Amerika Serikat terhadap Teheran pada tahun 2018.
Baca Juga
Menurut Salami, Israel menyerang 14 kapal Iran untuk mengganggu ekspor minyak Iran.
"Awalnya, kami tidak menyadari siapa atau negara mana yang menargetkan kapal-kapal tersebut, tetapi kami akhirnya mengetahui bahwa Israel-lah yang melakukannya secara rahasia dan samar,” ujarnya, seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (8/9/2024).
"Di sebelah utara Samudra Hindia dan di tempat yang berbeda, kami menyerang 12 kapal Israel. Setelah menyerang kapal kelima, mereka mengangkat tangan mereka sebagai tanda menyerah dan mengatakan mereka akan menghentikan perang antarkapal," katanya.
Lebih lanjut, jenderal IRGC tersebut mengungkitaksi saling sita kapalantara Iran dengan Inggris.
"Inggris menyita kapal kami di Gibraltar, dan kami menyita kapal Stena Impero sebagai gantinya, yang mendorong mereka untuk menyerah. Mereka menyita dua kapal kami di Yunani, kami mengambil dua kapal mereka, dan akhirnya mereka menyerah."