Publik Murka AS Respons Setengah Hati Warganya yang Ditembak Mati Tentara Israel

Sabtu, 07 September 2024 - 07:45 WIB
loading...
A A A
"Ketika dia ditembak, dia berdiri di sana tanpa melakukan apa pun bersama seorang wanita lain, itu adalah tembakan yang disengaja karena mereka menembak dari jarak yang sangat, sangat, sangat jauh," ujar aktivis tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya.

"Itu adalah tembakan yang disengaja di kepala," papar dia.

Tanggapan Departemen Luar Negeri yang suam-suam kuku itu menuai kemarahan warga Amerika Palestina, yang menuduh pemerintahan Biden memperlakukan kematian warga Amerika-Israel dengan perhatian yang lebih tinggi daripada warga Amerika yang dibunuh oleh Israel.

"Hei, bagaimana mereka bisa mati, Matt? Apakah itu sihir? Siapa atau apa yang membunuh Aysenur?" tanya anggota Kongres Palestina-Amerika Rashida Tlaib di X, sebagai tanggapan atas komentar tentang pembunuhan tersebut dari juru bicara Departemen Luar Negeri Matt Miller.

Analis politik Palestina-Amerika Omar Baddar mengatakan pembunuhan Israel kemungkinan besar akan ditanggapi dengan sedikit konsekuensi oleh AS.

"Kita akan segera melihat demonstrasi lain tentang siapa yang dapat membunuh orang Amerika tanpa hukuman," ujar Baddar.

Pernyataan sejauh ini dari pemerintahan tersebut sangat kontras dengan pernyataan yang dikeluarkan setelah militer Israel menemukan jasad Hersh Goldberg-Polin, warga Amerika Israel yang jasadnya ditemukan bersama dengan jasad lima sandera lainnya di Gaza.

Insiden itu memicu pernyataan langsung dari Presiden AS Joe Biden, yang mengatakan dia "hancur dan marah" atas kematian tersebut.

"Ini tragis sekaligus tercela. Jangan salah, para pemimpin Hamas akan membayar kejahatan ini. Dan kami akan terus bekerja sepanjang waktu untuk mencapai kesepakatan guna mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa," ujar Biden.

Ezgi Eygi adalah warga negara Amerika kedua yang ditembak oleh pasukan Israel di Beita hanya dalam beberapa pekan terakhir.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1530 seconds (0.1#10.140)