Blinken Klaim 90% Kesepakatan Gaza Disetujui, Netanyahu Menyangkal
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Israel maupun Hamas perlu segera menyelesaikan masalah yang tersisa dan menuntaskan gencatan senjata Gaza, karena sebagian besar kesepakatan sudah disetujui.
Pernyataan itu diungkap Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Kamis (5/9/2024).
Berbicara dalam konferensi pers selama kunjungan ke Haiti, dia menyatakan, "Berdasarkan apa yang saya lihat, 90% disetujui, tetapi ada beberapa masalah penting yang masih perlu kita sepakati."
Dia menekankan, "Kedua belah pihak benar-benar berkewajiban menyetujui masalah yang tersisa ini."
Blinken memperingatkan setiap hari kesepakatan tidak diselesaikan dan kedua belah pihak tidak mengatakan "ya, titik," adalah hari "di mana sesuatu yang lain terjadi dan ada peristiwa yang mengganggu yang hanya menunda segalanya dan berisiko menggagalkan rencana yang cukup rapuh."
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah bahwa 90% kesepakatan dengan Hamas telah selesai, dan menyebut klaim tersebut "sama sekali tidak akurat."
"Ada cerita, narasi di luar sana bahwa ada kesepakatan di luar sana... itu hanyalah narasi yang salah," ujar dia kepada Fox News pada Kamis.
"Tidak ada kesepakatan yang sedang dibuat," papar dia, dengan mengatakan, "Sayangnya, itu belum dekat."
Netanyahu telah bersumpah dia tidak akan menarik pasukan Israel dari jalur tanah strategis sepanjang 14 km di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir yang dikenal sebagai Koridor Philadelphia, dengan alasan kehadiran militer Israel di sana sangat penting untuk memastikan kemenangan atas Hamas.
Kelompok pejuang Palestina juga dengan keras menolak setiap kehadiran Israel yang berkelanjutan di koridor tersebut.
Penolakan perdana menteri Israel untuk mengalah pada masalah ini telah menjadi salah satu hambatan utama untuk menyelesaikan gencatan senjata di Gaza.
Menurut pejabat kesehatan Palestina, serangan Israel menewaskan lebih dari 40.878 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Pernyataan itu diungkap Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Kamis (5/9/2024).
Berbicara dalam konferensi pers selama kunjungan ke Haiti, dia menyatakan, "Berdasarkan apa yang saya lihat, 90% disetujui, tetapi ada beberapa masalah penting yang masih perlu kita sepakati."
Dia menekankan, "Kedua belah pihak benar-benar berkewajiban menyetujui masalah yang tersisa ini."
Blinken memperingatkan setiap hari kesepakatan tidak diselesaikan dan kedua belah pihak tidak mengatakan "ya, titik," adalah hari "di mana sesuatu yang lain terjadi dan ada peristiwa yang mengganggu yang hanya menunda segalanya dan berisiko menggagalkan rencana yang cukup rapuh."
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah bahwa 90% kesepakatan dengan Hamas telah selesai, dan menyebut klaim tersebut "sama sekali tidak akurat."
"Ada cerita, narasi di luar sana bahwa ada kesepakatan di luar sana... itu hanyalah narasi yang salah," ujar dia kepada Fox News pada Kamis.
"Tidak ada kesepakatan yang sedang dibuat," papar dia, dengan mengatakan, "Sayangnya, itu belum dekat."
Netanyahu telah bersumpah dia tidak akan menarik pasukan Israel dari jalur tanah strategis sepanjang 14 km di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir yang dikenal sebagai Koridor Philadelphia, dengan alasan kehadiran militer Israel di sana sangat penting untuk memastikan kemenangan atas Hamas.
Kelompok pejuang Palestina juga dengan keras menolak setiap kehadiran Israel yang berkelanjutan di koridor tersebut.
Penolakan perdana menteri Israel untuk mengalah pada masalah ini telah menjadi salah satu hambatan utama untuk menyelesaikan gencatan senjata di Gaza.
Menurut pejabat kesehatan Palestina, serangan Israel menewaskan lebih dari 40.878 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak.
(sya)