Agustus Kelam, Militer Israel Diperingatkan Tenggelam dalam Lumpur Gaza
loading...
A
A
A
“Setelah pendudukan Kota Gaza, (Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant) mengatakan Israel memegang kendali penuh atas kota dan terowongannya, dan dalam waktu singkat, Hamas akan menyerah. Dengan pernyataan ini, Gallant, bersama dengan rekan-rekannya Kepala Staf IDF Herzi Halevi dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah membuat publik Israel kehilangan muka,” tulis purnawirawan jenderal Israel tersebut.
“Israel semakin tenggelam dalam lumpur Gaza, kehilangan semakin banyak prajurit karena mereka terbunuh atau terluka, tanpa ada peluang untuk mencapai tujuan utama perang: menjatuhkan Hamas,” papar dia.
Eks jenderal Israel tersebut lebih lanjut memperingatkan semua strategi politik dan militer saat ini membawa Israel menuju bencana.
“Negara ini benar-benar sedang berlari kencang menuju tepi jurang. Jika perang gesekan melawan Hamas dan Hizbullah terus berlanjut, Israel akan runtuh dalam waktu tidak lebih dari setahun,” ujar dia memperingatkan.
Menurut data resmi Israel, yang tunduk pada sensor militer, lebih dari 703 perwira dan prajurit Israel telah tewas sejak 7 Oktober.
Namun, ada tuduhan internal bahwa militer menyembunyikan jumlah sebenarnya kerugiannya, yang diyakini jauh lebih tinggi.
Juli lalu, Channel 12 Israel mengungkapkan 20.000 prajurit kolonial Zionis telah terluka di Gaza sejak 7 Oktober, dengan 8.298 tentara di antaranya diklasifikasikan sebagai cacat.
Pada 12 Juli, kabinet Israel menyetujui keputusan memperpanjang wajib militer menjadi tiga tahun karena kekurangan personel.
Keputusan ini akan disampaikan kepada pemerintah untuk disetujui dan kemudian dibawa ke Knesset (parlemen) untuk disahkan.
“Israel semakin tenggelam dalam lumpur Gaza, kehilangan semakin banyak prajurit karena mereka terbunuh atau terluka, tanpa ada peluang untuk mencapai tujuan utama perang: menjatuhkan Hamas,” papar dia.
Eks jenderal Israel tersebut lebih lanjut memperingatkan semua strategi politik dan militer saat ini membawa Israel menuju bencana.
“Negara ini benar-benar sedang berlari kencang menuju tepi jurang. Jika perang gesekan melawan Hamas dan Hizbullah terus berlanjut, Israel akan runtuh dalam waktu tidak lebih dari setahun,” ujar dia memperingatkan.
Data Resmi Israel Disensor
Menurut data resmi Israel, yang tunduk pada sensor militer, lebih dari 703 perwira dan prajurit Israel telah tewas sejak 7 Oktober.
Namun, ada tuduhan internal bahwa militer menyembunyikan jumlah sebenarnya kerugiannya, yang diyakini jauh lebih tinggi.
Juli lalu, Channel 12 Israel mengungkapkan 20.000 prajurit kolonial Zionis telah terluka di Gaza sejak 7 Oktober, dengan 8.298 tentara di antaranya diklasifikasikan sebagai cacat.
Pada 12 Juli, kabinet Israel menyetujui keputusan memperpanjang wajib militer menjadi tiga tahun karena kekurangan personel.
Keputusan ini akan disampaikan kepada pemerintah untuk disetujui dan kemudian dibawa ke Knesset (parlemen) untuk disahkan.