Australia Bantah Ekstradisi Akademisi Iran ke AS

Minggu, 06 Oktober 2019 - 18:21 WIB
Australia Bantah Ekstradisi Akademisi Iran ke AS
Australia Bantah Ekstradisi Akademisi Iran ke AS
A A A
MELBOURNE - Australia tidak akan mengekstradisi seorang akademisi Iran ke Amerika Serikat (AS). Hal itu ditegaskan oleh Jaksa Agung Australia setelah 13 bulan ditahan karena diduga mengekspor peralatan militer buatan AS ke Iran.

Dalam sebuah pernyataan Jaksa Agung Austraslia, Christian Porter, mengatakan bahwa dalam sebuah kasus keadaan khusus akademisi, Reza Dehbashi Kivi, tidak boleh diekstradisi.

"Keputusan saya dibuat sesuai dengan persyaratan proses hukum domestik Australia dan sepenuhnya konsisten dengan kekuasaan yang diberikan kepada jaksa agung persemakmuran di bawah hukum kami," kata Porter seperti dikutip dari Reuters, Minggu (6/10/2019).

Pernyataan itu dikeluarkan beberapa jam setelah Iran setuju untuk membebaskan pasangan Australia dari penjara Teheran yang ditahan dengan tuduhan mata-mata. Kemudian pada hari Sabtu, media Iran melaporkan bahwa Dehbashi Kivi telah kembali ke Iran. (Baca juga: Iran Bebaskan Pasangan Blogger Asal Australia )

Porter tidak akan mengatakan apakah kedua kasus itu terkait.

"Pemerintah Australia tidak mengomentari perincian di balik pertimbangan kasus-kasus tertentu," kata Porter dalam pernyataannya.

“Dan walaupun ada kemungkinan bahwa karena kewarganegaraan Tuan Kivi, beberapa orang akan berspekulasi mengenai masalah ini, konsisten dengan praktik sebelumnya, saya tidak bermaksud untuk berkomentar lebih lanjut tentang perincian khusus kasus ini, terutama ketika tanggapan semacam itu dari saya dapat mengurangi kapasitas pemerintah kita untuk menangani masalah seperti ini di masa depan demi kepentingan terbaik Australia," tuturnya.

Menurut ABC News Australia, Dehbashi Kivi yang berusia 38 tahun ditangkap pada September 2018 dengan tuduhan mengirim peralatan Amerika untuk pesawat siluman atau rudal ke Iran.

AS berusaha mengekstradisi dia atas enam tuduhan, termasuk berkonspirasi untuk mengekspor amplifier khusus yang diklasifikasikan sebagai "artikel pertahanan" di bawah daftar amunisi AS, menurut ABC News.

Dehbashi Kivi adalah seorang mahasiswa doktoral di Universitas Queensland, dengan pengacaranya mengatakan bahwa ia sedang bekerja mengembangkan mesin untuk mendeteksi kanker kulit, menurut laporan media Australia.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4543 seconds (0.1#10.140)