Apa yang Diinginkan PM Netanyahu dan Yahya Sinwar pada Perang Gaza?

Kamis, 29 Agustus 2024 - 10:45 WIB
loading...
A A A
Sinwar sendiri, yang berada di puncak daftar orang paling dicari Israel, dapat dibunuh kapan saja. Namun mengingat sentralitas kemartiran dalam sejarah dan ideologi Hamas, ia mungkin merasa bahwa hasilnya tidak dapat dihindari — dan lebih baik daripada kesepakatan yang tampak seperti kekalahan.


3. Dapatkah Tekanan Eksternal Membantu?

Apa yang Diinginkan PM Netanyahu dan Yahya Sinwar pada Perang Gaza?

Foto/AP

Mesir dan Qatar telah menjadi mediator utama dengan Hamas, tetapi pengaruh mereka terbatas.

Tekanan apa pun yang diberikan kepada pimpinan Hamas yang diasingkan kemungkinan tidak akan berdampak banyak pada Sinwar, yang diangkat sebagai pimpinan Hamas setelah pembunuhan Ismail Haniyeh di Iran. Sinwar diyakini telah menghabiskan sebagian besar dari 10 bulan terakhir tinggal di terowongan di bawah Gaza, dan tidak jelas seberapa banyak kontak yang dimilikinya dengan dunia luar.

Amerika Serikat telah memberikan dukungan militer yang penting bagi Israel selama konflik dan telah melindunginya dari seruan internasional untuk gencatan senjata. Awal tahun ini, Presiden Joe Biden menghentikan pengiriman ratusan bom seberat 2.000 pon (900 kilogram) untuk menekan Israel agar tidak menyerbu kota Rafah di selatan — yang tetap dilakukannya.

Politik pemilihan umum AS juga dapat melemahkan tekanan Amerika. Biden tidak menunjukkan kecenderungan untuk menekan Netanyahu, dan Wakil Presiden Kamala Harris tidak menawarkan perubahan kebijakan yang konkret. Donald Trump telah mendesak Israel untuk menyelesaikan serangannya tetapi kemungkinan akan lebih akomodatif kepada Netanyahu, seperti yang dilakukannya selama masa jabatan kepresidenannya.

Embargo senjata AS bahkan lebih kecil kemungkinannya terjadi ketika Israel menghadapi serangan balasan potensial dari Iran atas pembunuhan Haniyeh. Sebaliknya, Amerika Serikat telah mengerahkan aset militer ke wilayah tersebut, sehingga mengurangi tekanan terhadap Israel.

Sinwar mungkin berharap bahwa pembunuhan yang ditargetkan terhadap Haniyeh dan seorang komandan tinggi Hizbullah bulan lalu akan memperluas perang. Namun, hal itu tampaknya kurang mungkin, karena baik Israel maupun Hizbullah mengerem setelah baku tembak hebat selama akhir pekan.

Pembicaraan gencatan senjata terus berlanjut, diselingi dengan momen optimisme yang singkat.

Para mediator telah menghabiskan beberapa minggu terakhir untuk mencoba menyusun proposal penghubung dengan Netanyahu, tetapi masih dalam proses. Proposal tersebut belum diserahkan kepada Sinwar.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1601 seconds (0.1#10.140)