3 Alasan Kamala Harris Bela Israel Jika Terpilih sebagai Presiden AS
loading...
A
A
A
Dengan mempertahankan hubungan yang kuat dengan Israel, AS dapat memastikan adanya mitra strategis yang dapat membantu dalam upaya menjaga stabilitas regional dan melawan ancaman dari "aktor-aktor" anti-Washington dan Zionis seperti Iran.
Dukungan dari komunitas Yahudi di Amerika Serikat dan lobi pro-Israel juga merupakan faktor yang signifikan.
Komunitas Yahudi di AS memiliki pengaruh politik dan finansial yang besar, dan banyak dari mereka mendukung kebijakan luar negeri yang menguntungkan Israel.
Sebagai seorang politisi yang paham pentingnya dukungan pemilih dan kelompok-kelompok berpengaruh, Harris mungkin akan mempertimbangkan kepentingan komunitas ini dalam kebijakan luar negeri AS.
Baru-baru ini, sebuah kelompok Muslim di AS telah menarik dukungan untuk capres Kamala Harris. Alasannya, Partai Demokrat dianggap telah membungkam pembicara pro-Palestina dalam sebuah konvensi di Chicago.
Kelompok kampanye bernama Muslim Women for Harris menyatakan telah menarik dukungannya untuk Harris dan calon wakil presiden (cawapres) Tim Walz.
Para aktivis pro-Palestina dan kelompok sekutu mereka telah menuntut agar Harris berkomitmen untuk memangkas bantuan militer AS ke Israel dan dorongan yang lebih kuat untuk gencatan senjata di Gaza.
Mereka telah berencana untuk menyuarakan posisi mereka di Konvensi Nasional Demokrat (DNC), yang berakhir pada hari Kamis lalu.
“Kami tidak dapat dengan hati nurani yang baik melanjutkan Muslim Women for Harris-Walz, mengingat informasi baru dari Uncommitted National Movement, bahwa tim Wapres Harris menolak permintaan mereka untuk menghadirkan pembicara Palestina-Amerika di panggung DNC,” tulis kelompok itu dalam sebuah pernyataan di Instagram.
“Kami berdoa agar DNC dan tim Wapres Harris membuat keputusan yang tepat sebelum konvensi ini berakhir. Demi kebaikan kita semua," lanjut kelompok tersebut, seperti dikutip dari The Guardian.
3. Pengaruh dari Komunitas Yahudi dan Lobi Pro-Israel
Dukungan dari komunitas Yahudi di Amerika Serikat dan lobi pro-Israel juga merupakan faktor yang signifikan.
Komunitas Yahudi di AS memiliki pengaruh politik dan finansial yang besar, dan banyak dari mereka mendukung kebijakan luar negeri yang menguntungkan Israel.
Sebagai seorang politisi yang paham pentingnya dukungan pemilih dan kelompok-kelompok berpengaruh, Harris mungkin akan mempertimbangkan kepentingan komunitas ini dalam kebijakan luar negeri AS.
Baru-baru ini, sebuah kelompok Muslim di AS telah menarik dukungan untuk capres Kamala Harris. Alasannya, Partai Demokrat dianggap telah membungkam pembicara pro-Palestina dalam sebuah konvensi di Chicago.
Kelompok kampanye bernama Muslim Women for Harris menyatakan telah menarik dukungannya untuk Harris dan calon wakil presiden (cawapres) Tim Walz.
Para aktivis pro-Palestina dan kelompok sekutu mereka telah menuntut agar Harris berkomitmen untuk memangkas bantuan militer AS ke Israel dan dorongan yang lebih kuat untuk gencatan senjata di Gaza.
Mereka telah berencana untuk menyuarakan posisi mereka di Konvensi Nasional Demokrat (DNC), yang berakhir pada hari Kamis lalu.
“Kami tidak dapat dengan hati nurani yang baik melanjutkan Muslim Women for Harris-Walz, mengingat informasi baru dari Uncommitted National Movement, bahwa tim Wapres Harris menolak permintaan mereka untuk menghadirkan pembicara Palestina-Amerika di panggung DNC,” tulis kelompok itu dalam sebuah pernyataan di Instagram.
“Kami berdoa agar DNC dan tim Wapres Harris membuat keputusan yang tepat sebelum konvensi ini berakhir. Demi kebaikan kita semua," lanjut kelompok tersebut, seperti dikutip dari The Guardian.