AS Dituduh Jadi Dalang Penangkapan Miliarder Pendiri Telegram Pavel Durov, Ini Alasannya

Senin, 26 Agustus 2024 - 07:22 WIB
loading...
A A A
“Ternyata semua pendekatan ke Barat oleh pemilik Telegram adalah sebuah kesalahan. Presiden kami [Vladimir Putin] telah memperingatkan tentang hal ini berkali-kali, tetapi tidak seorang pun mempercayainya,” ujarnya.

Durov memegang kewarganegaraan di Uni Emirat Arab, Saint Kitts dan Nevis, Prancis, dan negara asalnya; Rusia.

Kedutaan Besar Moskow di Paris mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki situasi tersebut, meskipun belum menerima permintaan bantuan resmi.



Pemerintah AS belum berkomentar atas tuduhan sebagai dalang di balik penangkapan Durov oleh otoritas Prancis.

Mantan sekretaris pers Durov, Georgy Loboushkin, mengatakan pendiri Telegram itu tidak akan mengabaikan keselamatannya sendiri dan mendarat di Paris jika dia mengira otoritas Prancis serius ingin menangkapnya.

Loboushkin yakin bahwa perintah untuk menahan Durov kemungkinan besar datang dari Washington.

"Ini misteri besar mengapa dia mengabaikan keselamatannya sendiri dan memutuskan untuk mendarat di Paris," kata Loboushkin kepada Russia Today.

"Dia telah menunjukkan sepanjang sejarahnya bahwa dia adalah orang yang cukup berhati-hati dalam hal itu. Dia telah mengatakan berkali-kali bahwa tidak ada gunanya masuk penjara."

Menurut Loboushkin, miliarder kelahiran Rusia itu pasti tidak menyadari bahwa surat perintah sedang disiapkan untuk penangkapannya, atau berpikir—mengingat kepatuhan Telegram terhadap hukum dan sanksi setempat—bahwa dia tidak akan mendapat masalah serius.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1254 seconds (0.1#10.140)