Pentagon: 2 Kapal Induk AS Bikin Iran Pikir-pikir untuk Serang Israel
loading...
A
A
A
Militer AS bergegas untuk memperkuat kehadirannya dalam beberapa minggu terakhir setelah Iran dan Hizbullah bersumpah untuk membalas terhadap Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut.
Namun, respons yang dijanjikan itu belum juga datang, di mana Iran dan Hizbullah mengatakan bahwa membiarkan "musuh" menunggu adalah bagian dari permainan perang psikologis yang mereka mainkan.
Aset militer AS tambahan yang dikirim ke wilayah tersebut mencakup ribuan pasukan tambahan, sistem pertahanan rudal balistik, kapal selam bertenaga nuklir yang dilengkapi dengan puluhan rudal jelajah Tomahawk, kapal tempur amfibi USS Wasp, dan banyak lagi.
Pejabat AS telah mengantisipasi respons Iran pada hari-hari setelah pembunuhan Ismail Haniyeh dan Fuad Shukr pada akhir Juli lalu. Intelijen kemudian diperbarui beberapa kali, sehingga menunda waktu respons apa pun.
Hingga Kamis malam, pejabat AS yang mengetahui penilaian intelijen terbaru mengatakan bahwa Washington masih memperkirakan semacam pembalasan dari Iran dan Hizbullah.
Masih belum jelas apakah mereka akan berkoordinasi untuk melakukan respons bersama atau masing-masing akan melakukan operasi mereka sendiri.
"Iran masih dapat melancarkan serangan dalam waktu 12-24 jam setelah membuat keputusan itu, yang belum mereka buat," kata seorang pejabat AS kepada Al Arabiya English.
Dipekirakan juga bahwa Hizbullah akan menyerang jantung Israel dalam apa yang akan diidentifikasi sebagai respons yang jelas terhadap pembunuhan Shukr.
Mengutip pejabat AS, Washington Post mengatakan kelompok yang didukung Iran tersebut telah memutuskan untuk tidak meluncurkan serangkaian rudal ke Tel Aviv.
Pejabat AS tersebut, yang berbicara kepada Al Arabiya English dengan syarat anonim untuk berbicara dengan bebas, mengatakan gambarannya masih belum jelas mengenai apa yang akan dilakukan Iran dan Hizbullah secara tepat.
Namun, respons yang dijanjikan itu belum juga datang, di mana Iran dan Hizbullah mengatakan bahwa membiarkan "musuh" menunggu adalah bagian dari permainan perang psikologis yang mereka mainkan.
Aset militer AS tambahan yang dikirim ke wilayah tersebut mencakup ribuan pasukan tambahan, sistem pertahanan rudal balistik, kapal selam bertenaga nuklir yang dilengkapi dengan puluhan rudal jelajah Tomahawk, kapal tempur amfibi USS Wasp, dan banyak lagi.
Pejabat AS telah mengantisipasi respons Iran pada hari-hari setelah pembunuhan Ismail Haniyeh dan Fuad Shukr pada akhir Juli lalu. Intelijen kemudian diperbarui beberapa kali, sehingga menunda waktu respons apa pun.
Hingga Kamis malam, pejabat AS yang mengetahui penilaian intelijen terbaru mengatakan bahwa Washington masih memperkirakan semacam pembalasan dari Iran dan Hizbullah.
Masih belum jelas apakah mereka akan berkoordinasi untuk melakukan respons bersama atau masing-masing akan melakukan operasi mereka sendiri.
"Iran masih dapat melancarkan serangan dalam waktu 12-24 jam setelah membuat keputusan itu, yang belum mereka buat," kata seorang pejabat AS kepada Al Arabiya English.
Dipekirakan juga bahwa Hizbullah akan menyerang jantung Israel dalam apa yang akan diidentifikasi sebagai respons yang jelas terhadap pembunuhan Shukr.
Mengutip pejabat AS, Washington Post mengatakan kelompok yang didukung Iran tersebut telah memutuskan untuk tidak meluncurkan serangkaian rudal ke Tel Aviv.
Pejabat AS tersebut, yang berbicara kepada Al Arabiya English dengan syarat anonim untuk berbicara dengan bebas, mengatakan gambarannya masih belum jelas mengenai apa yang akan dilakukan Iran dan Hizbullah secara tepat.