Kebijakan Konyol Pemimpin Negara Selewengkan Kekuasaan

Senin, 16 September 2019 - 05:53 WIB
Kebijakan Konyol Pemimpin Negara Selewengkan Kekuasaan
Kebijakan Konyol Pemimpin Negara Selewengkan Kekuasaan
A A A
KEKUASAAN cenderung korup dan sewenang-wenang. Adagium itu sulit terbantahkan meski tetap saja banyak sisi baik dari kekuasaan. Bahkan di tangan pemimpin yang demokratis sekalipun kekuasaan bisa konyol dan irasional. Berikut kebijakan konyol sejumlah pemimpin negara menyalahgunakan kekuasaan di era modern.

1. Presiden AS Gerald Ford mengampuni ‘dosa’ Nixon

Kebijakan Konyol Pemimpin Negara Selewengkan Kekuasaan


Pada 8 September 1974, Presiden Amerika Serikat (AS) Gerald Ford mengumumkan pemberian maaf terhadap semua kesalahan dan pelanggaran yang sudah dilakukan Presiden AS ke-37 Richard Nixon, termasuk skandal Watergate. Skandal Watergate merupakan salah satu skandal terbesar perpolitikan Amerika Serikat (AS) yang berbuntut pada turunnya Nixon. Keputusan Ford mengampuni dosa politik Nixon disesalkan banyak pihak dan terlihat konyol mengingat reputasi Nixon yang dipenuhi banyak skandal.

2. Hugo Chavez dan reality show gila “Alo Presidente”

Kebijakan Konyol Pemimpin Negara Selewengkan Kekuasaan


“Alo Presidente” (“Hello President”) adalah siaran televisi khusus Presiden Hugo Chavez pada hari Minggu mulai pukul 11 pagi hingga selesai sesuai keinginan Chavez. Dalam acara itu Chavez berbicara secara interaktif empat hingga delapan jam. Ini adalah satu-satunya acara televisi di dunia di mana seorang kepala negara secara teratur mengundang kamerawan untuk mengikutinya ketika dia memerintah.

Segmen paling aneh terjadi pada pertengahan 2000 ketika seseorang menanyakan pendapat Chavez tentang pemboman separatis FARC terhadap target di Ekuador. Chavez merespons hal itu dengan langsung mengumumkan perang terhadap Kolombia (negara tempat FARC berasal).

3. Yeltsin pecat lima perdana menteri karena ‘dicueki’

Kebijakan Konyol Pemimpin Negara Selewengkan Kekuasaan


Mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin adalah sosok yang narsistik yang sangat suka menjadi pusat perhatian. Lihat saja video klasiknya yang mabuk ketika memimpin parade militer di Jerman.

Kecenderungan sifat narsisistik Yeltsin juga terlihat saat dirinya memecat lima perdana menteri (PM) Rusia hanya dalam waktu 13 bulan karena perhatian terhadapnya dirasakan berkurang. Tidak ada alasan politik nyata di balik pemecatan Yeltsin itu selain karena dirinya iri pada orang lain yang lebih mendapatkan perhatian dibanding dirinya.

4. Richard Nixon merencanakan pembunuhan jurnalis

Kebijakan Konyol Pemimpin Negara Selewengkan Kekuasaan


Pada awal 1970-an saat menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), Richard Nixon secara terbuka berperang terhadap pers. FBI digunakan untuk mematai-matai gerak-gerik jurnalis, jaringan berita diancam dicabut lisensinya hingga puncaknya sang presiden berencana membunuh seorang jurnalis investigatif terkenal Jack Anderson.

Pada 1972, antek-antek Nixon yang dengan julukan terkenal "tukang leding” bersekongkol membuat Anderson terbunuh. Nixon meminta “tukang ledingnya” merancang kecelakaan di mana Anderson bisa dimatikan. Rencana itu akhirnya gagal.

5. Kanselir Inggris minta rumahnya tidak digusur jalur kereta cepat

Kebijakan Konyol Pemimpin Negara Selewengkan Kekuasaan


High Speed 2 (HS2) adalah proyek kereta api berkecepatan tinggi milik Inggris. Ini adalah salah satu proyek infrastruktur paling mahal dalam sejarah Inggris dan salah satu yang paling kontroversial. Proyek kereta cepat HS2 ini memerlukan jalur khusus berupa trek lurus.

Untuk itu demi kepentingan jalur tersebut, sejumlah kawasan perumahan dihancurkan termasuk kawasan perumahan sekitar Kanselir Inggris George Osborne. Sayangnya dengan kekuasaannya Osborne membuat kebijakan konyol dengan memerintahkan agar kawasan rumahnya dan teman-teman dekatnya tidak digusur untuk dilewati pembuatan jalur HS2.

6. Perdana Menteri Slovakia mengampuni dirinya sendiri

Kebijakan Konyol Pemimpin Negara Selewengkan Kekuasaan


Pada 1995, Perdana Menteri Slovakia Vladimir Meciar lewat polisi rahasianya melakukan penculikan terhadap putra Presiden Michal Kovac. Ketika Presiden Kovac meninggal tak lama setelah penculikan itu, Meciar sementara merangkat jabatan sebagai presiden dan perdana menteri Slovakia.

Ia menggunakan posisinya mengeluarkan pengampunan presiden untuk dirinya dan orang lain yang terlibat dalam penculikan. Secara total, ada 13 orang diberi amnesti seumur hidup oleh Meciar terkait kasus penculikan termasuk dirinya. Pada April 2017, parlemen Slovakia akhirnya memilih membatalkan amnesti itu.

7. Klaim kekebalan diplomatik pelacur langganan Berlusconi
Kebijakan Konyol Pemimpin Negara Selewengkan Kekuasaan
Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi terlibat secara terbuka dalam begitu banyak skandal seks selama berkuasa. Satu kali Berlusconi bertindak terlalu jauh ketika dia mencoba mengklaim kekebalan diplomatik untuk Karima El Mahroug alias Ruby, pelacur langganan Berlusconi.
Saat itu pada 2010, Ruby ditangkap di Milan. Berlusconi menelepon kantor polisi dan menuntut pembebasannya. Alasannya Ruby diklaim terkait Presiden Mesir Hosni Mubarak dan ia memiliki kekebalan diplomatik. Lucunya Ruby bukan orang Mesir.

8. PM Hongaria habiskan jutaan USD bangun stadion di desa

Kebijakan Konyol Pemimpin Negara Selewengkan Kekuasaan


Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban sangat mencintai sepak bola. Ia banyak menghabiskan jutaan USD untuk membangun stadion sepak bola baru di seluruh negeri.

Sayangnya, pembangunan stadion justru bukan di kota seperti lazimnya tetapi dilakukan di desa-desa terpencil, termasuk di desa asal Orban. Agar stadion tak sepi meski berada di desa, Orban menginstruksikan semua menteri dan warga setiap Sabtu untuk menonton tim-tim sepakbola lokal bertanding.

9. Francois Hollande gunakan uang publik untuk membeli barang-barang lucu

Kebijakan Konyol Pemimpin Negara Selewengkan Kekuasaan


Ketika Francois Hollande mencalonkan diri sebagai presiden Prancis melawan Nicolas Sarkozy, ia melakukan sebuah langkah kontroversial terkait gaya hidupnya yang boros. Uniknya pemborosan itu bersifat remeh temeh.

Holland misalnya menggaji seorang penata rambut pribadi sebesdar USD14.000 sebulan, gaji yang lebih tinggi daripada kebanyakan menteri pemerintah. Belum lagi dirinya juga memiliki bantal mewah yang dibuat khusus untuknya.

10. Pengampunan Jimmy Carter untuk paedofil

Kebijakan Konyol Pemimpin Negara Selewengkan Kekuasaan


Pengampunan terakhir seorang presiden hampir selalu kontroversial dan cukup sering dipertanyakan. George H.W. Bush mengampuni para jenderal yang terlibat skandal Iran-Contra. Bill Clinton mengampuni penggelap pajak kaya yang istrinya kebetulan memberi sumbangan kepada Partai Demokrat.

Namun kebijakan pengampunan Bush dan Clinton tidak sekontroversial Presiden Jimmy Carter terhadap Peter Yarrow. Yarrow bersalah karena menganiaya seorang gadis berusia 14 tahun (paedofil). Pengampunan itu dipertanyakan hanya karena Yarrow merupakan musisi rakyat, genre yang disukai Carter.

Sumber: listverse.com
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3916 seconds (0.1#10.140)