Inggris Melatih Tentara Ukraina sebelum Serang Kursk Rusia

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 13:45 WIB
loading...
Inggris Melatih Tentara...
Keluarga prajurit Ukraina yang tewas, Taras Ashtema, memasang bendera nasional dengan potretnya di tugu peringatan untuk prajurit Ukraina yang gugur di Lapangan Kemerdekaan di Kiev, Ukraina, 5 Agustus 2024. Foto/AP/Evgeniy Maloletka
A A A
MOSKOW - Pasukan Ukraina yang terlibat dalam penyerbuan ke Wilayah Kursk Rusia, dilatih oleh spesialis militer Inggris beberapa pekan sebelum serangan mendadak itu, menurut laporan The Times.

Pada 6 Agustus, pasukan Ukraina melancarkan serangan terbesar mereka di wilayah Rusia sejak konflik meningkat pada bulan Februari 2022.

Kemajuan ke Wilayah Kursk segera dihentikan militer Rusia, tetapi pasukan Kiev masih menguasai sejumlah permukiman.

“Kiev memanfaatkan beberapa pejuang Ukraina yang paling tangguh dalam pertempuran yang diambil dari bagian lain garis depan selama penyerbuan,” ungkap surat kabar Inggris itu mengklaim dalam artikel pada Jumat (16/8/2024).

Seorang prajurit Ukraina, yang berbicara kepada Times dari ranjang rumah sakit setelah terluka dalam bentrokan di kota perbatasan Rusia Sudzha, mengatakan unitnya telah mempertahankan Volchansk di Wilayah Kharkov Ukraina ketika dia diberi tahu bahwa "hari ini mereka akan menyerang Rusia."

Menurut artikel tersebut, anggota formasi ini sudah menjadi "ahli dalam pertempuran jalanan," karena terlibat dalam "beberapa pertempuran paling berdarah" dalam konflik tersebut, termasuk pertempuran untuk penyelesaian strategis Avdeevka di Republik Rakyat Donetsk Rusia, yang diserahkan pasukan Ukraina pada Februari.

The Times melaporkan, "Sebulan sebelum mereka dikirim ke Kursk, beberapa unit dikirim ke Inggris di mana mereka menjalani beberapa hari pelatihan bersama tentara Inggris."

“Fokus utama dari kursus pelatihan ini adalah serangan terhadap gedung-gedung tinggi," ungkap laporan itu.

Pejabat Barat telah merayakan dan menyuarakan dukungan untuk serangan Ukraina ke Wilayah Kursk, tetapi membantah mengetahui operasi tersebut atau keterlibatan di dalamnya sebelumnya.

Namun, Mikhail Podoliak, penasihat utama Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengklaim awal pekan ini bahwa "ada diskusi antara pasukan mitra, hanya saja tidak di tingkat publik," tentang serangan terhadap wilayah Rusia.

Penasihat Presiden Rusia Vladimir Putin dan mantan sekretaris Dewan Keamanan, Nikolay Patrushev, mengatakan kepada surat kabar Izvestia pada Jumat bahwa serangan Kiev "direncanakan dengan melibatkan NATO dan dinas khusus Barat."

AS dan sekutunyalah yang "menempatkan junta kriminal di pucuk pimpinan Ukraina," sementara "negara-negara NATO telah memasok Kiev dengan senjata, instruktur militer, dan intelijen berkelanjutan sambil mengendalikan tindakan neo-Nazi," tegas Patrushev.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Jumat bahwa, sejak dimulainya serangan, Ukraina telah kehilangan hingga 2.860 prajurit dan beberapa ratus unit perangkat keras militer, termasuk 41 tank, 40 APC, dan tiga peluncur roket ganda HIMARS yang dipasok AS.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1474 seconds (0.1#10.140)