Peran Ayatollah Khamenei di Iran, Pimpinan Politik Sekaligus Ulama yang Sangat Dipatuhi

Kamis, 15 Agustus 2024 - 17:01 WIB
loading...
Peran Ayatollah Khamenei...
Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei (tengah) memimpin salat jenazah Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pengawalnya yang tewas dibunuh Israel pada Rabu, selama upacara pemakaman di kampus Universitas Teheran, Teheran, Iran, 1 Agustus 2024. Foto/AP
A A A
TEHERAN - Ayatollah Khamenei dikenal sebagai pemimpin tertinggi Iran yang kekuasaannya melebihi seorang Presiden di negara Syiah tersebut.

Bahkan belum lama ini, Ayatollah Khamenei adalah sosok yang mengobarkan perang melawan Israel setelah kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Tak hanya itu, Presiden Iran yang baru terpilih, Masoud Pezeshkian dikabarkan memohon kepadanya supaya perang tidak terjadi.

Meski begitu, Ayatollah Khamenei tetap tegas akan berperang melawan Israel dan menganggap jika perang itu adalah tugas agama yang dapat mendatangkan murka Tuhan jika tidak dilaksanakan.

Hal ini membuat banyak pihak bertanya-tanya terkait seberapa besar peran Ayatollah Khamenei di Iran. Sampai sosok Presiden memohon kepadanya.

Peran Ayatollah Khamenei di Iran


Ayatollah Ali Khamenei adalah pemimpin spiritual Iran dan pemegang otoritas tertinggi. Menurut BBC, dia memiliki keputusan akhir atas semua urusan pemerintahan di negara tersebut.

Ayatollah Khamenei menjadi Pemimpin Tertinggi pada tahun 1989 setelah kematian bapak pendiri Republik Islam, Ayatollah Ruhollah Khomeini. Sejak itu, dia mempertahankan kendali kuat atas politik Iran dan angkatan bersenjatanya.

Ayatollah Khamenei juga secara konsisten mengambil sikap garis keras terhadap masalah-masalah eksternal, termasuk konfrontasi yang sedang berlangsung dengan Israel dan sekutunya Amerika Serikat.

Katika dirinya terpilih menjadi presiden di tahun 1981, Khamenei telah menentukan arah kepemimpinannya dengan bersumpah untuk membasmi "penyimpangan, liberalisme, dan kelompok kiri yang dipengaruhi Amerika".

Pada saat AS membunuh jenderal berpengaruh Iran Qasem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak di Irak pada Januari 2020, Ayatollah Khamenei menjanjikan "balas dendam yang hebat".

Dia menyebut serangan rudal balistik balasan Iran terhadap dua pangkalan Irak yang menampung pasukan AS merupakan “tamparan di wajah” bagi Amerika. Namun dia menekankan, “Aksi militer seperti ini tidak cukup.”

Pemimpin tertinggi juga berulang kali menyerukan penghapusan Negara Israel. Dia dilaporkan lebih menyukai ulama garis keras seperti Ebrahim Raisi yang baru meninggal pada Mei 2024 kemarin.

Karena pengalamannya yang telah menduduki beberapa posisi penting di Iran, seperti Wakil Menteri Pertahanan, Majelis Permusyawaratan Islam, dan telah beberapa kali berjuang atas nama Iran, membuatnya dipercaya sebagai pemimpin tertinggi di negara tersebut.

Pemimpin Tertinggi memiliki kekuasaan yang lebih kuat daripada Presiden Iran dan menunjuk kepala militer, pemerintah sipil, dan yudikatif.

Awalnya konstitusi Iran menyatakan bahwa Pemimpin Tertinggi terlebih dahulu harus menjadi Marja'-e taqlid, peringkat tertinggi ulama dan otoritas pada hukum agama dalam ushul Islam Syiah.

Namun pada tahun 1989, konstitusi diubah untuk meminta hanya "cendekiawan" Islam. Jadi, yang dapat menjadi Pemimpin Tertinggi bisa dari ulama yang berada di peringkat lebih rendah.

Dalam sejarahnya, Republik Islam Iran telah memiliki dua Pemimpin Tertinggi yakni Ruhollah Khomeini, yang memegang posisi dari 1979 sampai kematiannya pada tahun 1989, dan Sayyid Ali Khamenei, yang telah menjabat sejak kematian Khomeini.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Iran Ungkap Rincian...
Iran Ungkap Rincian Tuntutan dalam Negosiasi Nuklir
Abu Ubaidah: Israel...
Abu Ubaidah: Israel Mungkin telah Membunuh Sandera Warga AS Edan Alexander
Hamas Tolak Usulan Gencatan...
Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata yang Mendesak Pejuang Palestina Menyerah
250 Mantan Agen Intelijen...
250 Mantan Agen Intelijen Mossad Minta Perang Gaza Diakhiri
Perundingan AS dan Iran...
Perundingan AS dan Iran Berlansung Konstruktif dan Positif, Akankah Konflik Timur Tengah Mereda?
Mengapa 6 Pesawat Pengebom...
Mengapa 6 Pesawat Pengebom Nuklir B-2 Amerika Serikat Muncul di Pulau Terpencil?
Hari Ini AS-Iran Mulai...
Hari Ini AS-Iran Mulai Berunding: Capai Kesepakatan atau Perang!
Rusia Akan Tempatkan...
Rusia Akan Tempatkan Pesawat Militer di Papua, Australia Minta Penjelasan Indonesia
Arab Saudi Kirim 24...
Arab Saudi Kirim 24 Dokter dan Perawat ke Suriah, Lakukan 95 Operasi Jantung
Rekomendasi
Baim Wong Akui Bercerai...
Baim Wong Akui Bercerai dengan Paula Verhoeven Jadi Cobaan Terberat dalam Hidupnya
IHSG Terus Menanjak...
IHSG Terus Menanjak Naik, Pagi Ini Dibuka Sentuh 6.452
Asbabun Nuzul Surat...
Asbabun Nuzul Surat An-Nisa Ayat 157-158 : Klaim Yahudi dan Pengangkatan Nabi Isa ke Langit
Berita Terkini
5 Fakta Arab Saudi Mediasi...
5 Fakta Arab Saudi Mediasi Perundingan Amerika Serikat dan Rusia untuk Akhiri Perang Ukraina
48 menit yang lalu
Profil Sayyida Ahad...
Profil Sayyida Ahad binti Abdullah, Istri Raja Oman yang Menginspirasi Perempuan Arab
1 jam yang lalu
Iran Ungkap Rincian...
Iran Ungkap Rincian Tuntutan dalam Negosiasi Nuklir
2 jam yang lalu
Kisah Luar Biasa Juliane...
Kisah Luar Biasa Juliane Koepcke, Remaja yang Jatuh 10.000 Kaki dari Pesawat dan Bisa Selamat
2 jam yang lalu
Abu Ubaidah: Israel...
Abu Ubaidah: Israel Mungkin telah Membunuh Sandera Warga AS Edan Alexander
3 jam yang lalu
Hamas Tolak Usulan Gencatan...
Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata yang Mendesak Pejuang Palestina Menyerah
4 jam yang lalu
Infografis
5 Makanan yang Memicu...
5 Makanan yang Memicu Pikun, Bisa Mengakibatkan Kerusakan Otak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved