Klaim Kuasai 1.000 Km Persegi Wilayah Rusia, Ukraina Terus Intensifkan Serangan Rudal dan Drone

Rabu, 14 Agustus 2024 - 16:37 WIB
loading...
A A A
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan serangan itu tidak ditujukan untuk merebut wilayah Rusia, tetapi sebagai cara untuk memaksa Rusia berdamai.

"Rusia membawa perang ke negara lain, sekarang Rusia kembali ke negaranya," katanya pada hari Selasa saat Kyiv mengatakan telah menguasai 74 permukiman di Kursk, maju lebih dari 40 km persegi (15 mil persegi) wilayah dalam 24 jam sebelumnya.



Rusia, yang telah mengerahkan bala bantuan ke wilayah tersebut, mengatakan telah menghentikan laju Ukraina dan serangan telah berhasil dihalau di desa-desa sekitar 26 hingga 28 km (16 hingga 17 mil) dari perbatasan.

Serangan Ukraina terhadap Rusia, yang terbesar oleh pasukan asing sejak Perang Dunia II, dapat mengubah arah perang secara drastis, menurut beberapa pihak.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Selasa bahwa Ukraina telah “menciptakan dilema yang nyata” bagi pemimpin Rusia Vladimir Putin, yang memerintahkan ribuan pasukan ke Ukraina pada tahun 2022 dan saat ini menduduki sekitar seperlima wilayah tetangganya yang diakui secara internasional.

Gedung Putih mengatakan Ukraina tidak memberikan pemberitahuan sebelumnya tentang serangannya dan Amerika Serikat tidak terlibat dalam operasi tersebut, meskipun pejabat Rusia telah menyatakan bahwa pendukung Barat Ukraina pasti mengetahui serangan tersebut.

Seorang pejabat AS mengatakan tujuan serangan Kursk Ukraina tampaknya adalah untuk memaksa Rusia menarik pasukan keluar dari Ukraina untuk mempertahankan diri dari serangan lintas perbatasan.

Lebih dari 10.000 warga Ukraina, termasuk ratusan anak-anak, telah tewas akibat konflik tersebut, menurut angka yang dirilis oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan Februari tahun ini. Sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur utama lainnya juga telah hancur.

Bulan lalu, kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk mendesak Rusia untuk mengakhiri “serangan terkoordinasi dan berskala besar terhadap infrastruktur energi penting Ukraina” setelah gelombang serangan selama dua bulan sebelumnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1030 seconds (0.1#10.140)