Pesta Demokrasi Teraneh di Dunia, Ada Badak Terpilih Dewan Kota

Senin, 02 September 2019 - 06:25 WIB
Pesta Demokrasi Teraneh di Dunia, Ada Badak Terpilih Dewan Kota
Pesta Demokrasi Teraneh di Dunia, Ada Badak Terpilih Dewan Kota
A A A
PEMILU menjadi sistem ketatanegaraan negara yang menganut demokrasi untuk memilih pemimpin. Meski pesta demokrasi secara umum memiliki kesamaan yakni melibatkan rakyat namun dalam praktiknya banyak perbedaan di banyak negara. Berikut sejumlah fakta aneh pemilu di seluruh dunia.

1. Ada Pemilu di Korea Utara

Pesta Demokrasi Teraneh di Dunia, Ada Badak Terpilih Dewan Kota


Walaupun menggunakan sistem kediktatoran, Korea Utara ternyata tetap menggelar pemilihan umum. Namun tentu saja kesahihan demokrasi sangat diragukan. Pemilihan parlemen diadakan setiap lima tahun untuk memilih Majelis Rakyat Tertinggi - tetapi setiap distrik hanya memiliki satu kandidat, yang secara pribadi dipilih oleh Kim Jong Un.

Perselisihan pendapat pun sangat tidak mungkin terjadi. Bayangkan saja, mereka yang milih dan berselisih harus melakukannya di depan umum, menggunakan kotak suara khusus. Ini memastikan tidak ada yang benar-benar berbeda pendapat. Pemilu sebagian besar diadakan sebagai bentuk pengambilan sensus, oleh karena itu, pemungutan suara adalah wajib. Daftar pemilih diperiksa berdasarkan daftar populasi desa, dan warga yang tidak muncul di keduanya dihukum berat.

2. Di Texas Orang Dapat Memilih dari Luar Angkasa

Pesta Demokrasi Teraneh di Dunia, Ada Badak Terpilih Dewan Kota


Disahkan pada 1997, undang-undang Texas memungkinkan para astronot Amerika Serikat (AS) yang tengah bertugas untuk tetap memberikan suara. Mereka berpartisipasi secara elektronik dari orbit. Surat suara dikirim melalui email yang aman ke Johnson Spaceflight Center dan kemudian diteruskan ke negara asal para astronot di Texas.

Kenapa hanya Texas? Karena hampir semua astronot saat ini tinggal di dekat Johnson Spaceflight Center di Houston. Pemungutan suara ruang angkasa pertama dilakukan oleh astronot Amerika David Wolf pada 1997, saat naik stasiun Mir Rusia.

3. Pemilu Jerman Sahkan Hitler sebagai Kanselir

Pesta Demokrasi Teraneh di Dunia, Ada Badak Terpilih Dewan Kota


Semakin populernya Partai Nazi membuat Hitler berada di urutan kedua dalam pemilihan presiden Jerman tahun 1932. Ia kalah dari jenderal Perang Dunia I Paul Von Hindenburg. Tetapi Hindenburg sudah berusia 80 tahunan dan tidak menginginkan posisi itu.

Untuk menenangkan Hitler, ia menamainya Kanselir pada Januari 1933. Hitler kemudian mengesahkan Undang-Undang Pemberlakuan, menjadikan Jerman sebagai negara satu partai.

Hindenburg meninggal pada 2 Agustus 1934, dan Hitler menggantikannya sebagai Presiden, segera menghapuskan kantor. Pemilihan pun diadakan dan menciptakan posisi Fuhrer (Pemimpin absolut) dan istilah itu sangat disetujui karena sebanyak 88% orang Jerman memilih ya yang artinya menyetujui Hitler sebagai kanselir.

4. Warga Brasil Memilih Badak menjadi Dewan Kota
Pesta Demokrasi Teraneh di Dunia, Ada Badak Terpilih Dewan Kota
Sementara, banyak binatang dan benda lainnya dilibatkan dalam pemilihan sebagai lelucon atau untuk membuat pernyataan, orang-orang Sao Paulo, Brasil justru secara serius memilih Cacareco, nama badak di kebun binatang setempat ini menjadi anggota Dewan Kota. Cacareco mendapat 100.000 suara, jauh lebih banyak daripada kandidat manusia. Tindakan ini nyatanya dilakukan para pemilih yang muak dengan masifnya korupsi di kota itu.
5. Membahas Pemilu di Selandia Baru Ilegal

Pesta Demokrasi Teraneh di Dunia, Ada Badak Terpilih Dewan Kota


Ketika warga Selandia Baru memilih, seluruh negara tampaknya sangat tenang. Iklan pemilu dilarang, halaman media sosial kandidat ditarik, dan orang-orang yang berbicara di TV tidak dapat memberikan informasi apa pun tentang polling keluar, proyeksi, atau bahkan apa yang dikenakan oleh seorang kandidat.

Ada apa dengan sensor? Khawatir bahwa informasi seperti siapa yang diproyeksikan untuk menang mungkin memengaruhi pemilih (atau bahwa mereka mungkin tidak memilih sama sekali).

Komisi Pemilihan Selandia Baru memiliki aturan ketat bahwa tidak ada outlet yang dapat menyiarkan "kata atau gambar apa pun yang mungkin memengaruhi pemilih" sebelum pemilu. Penerapan denda karena melanggar aturan ini begitu kaku – bahkan dikenai hingga puluhan ribu USD.

6. Pemilu Janggal Liberia, Menang 234.000 Suara dari 15.000 Hak Pilih

Pesta Demokrasi Teraneh di Dunia, Ada Badak Terpilih Dewan Kota


Liberia bukan negara sangat besar. Fakta ini mengejutkan bagi orang luar ketika pada 1927, Charles D.B. King memenangkan kembali pemilihan kursi kepresidenan dengan 234.000 suara.

Apa unsur yang paling mengejutkan? Liberia ternyata hanya memiliki 15.000 pemilih terdaftar pada saat itu. Tetapi King tidak punya banyak waktu untuk menjelaskan kemenangan besarnya.

Ia dipaksa keluar dari kantor beberapa tahun kemudian ketika Liga Bangsa-Bangsa menerbitkan laporan yang melibatkan Raja dan partainya dalam penggunaan tenaga kerja budak untuk membangun jalan dan pekerjaan umum. Jadi pemilihan yang oleh Guinness Book of World Records dijuluki paling curang tidak pernah berarti banyak.

7. Bedak Serbuk Kaki Dipilih sebagai Wali Kota

Pesta Demokrasi Teraneh di Dunia, Ada Badak Terpilih Dewan Kota


Tidak hanya Sao Paulo Brasil, di Ekuador para pemilih juga membuat pilihan sangat aneh. Pada pemilihan wali kota pada 1967 di Kota Picoaza dimenangkan oleh merek bedak anti-gesekan. Bedak kaki itu, Pulvapies, memuat iklan-iklan yang mengklaim akan membawa kebersihan dan kesejahteraan bagi 4.000 orang di kota itu.

Kampanye itu berhasil karena mungkin didukung juga oleh tidak adanya kandidat yang dinilai layak untuk dipilih. Kisah itu cukup menarik perhatian dunia, namun tidak terungkap siapa sosok yang akhirnya menjabat mewakili merek bedak anti-gesekan itu.

8. Golput Didenda di Australia

Pesta Demokrasi Teraneh di Dunia, Ada Badak Terpilih Dewan Kota


Pemilihan adalah wajib di negara-negara seperti Korea Utara karena mereka diperintah oleh kediktatoran yang dijalankan berdasarkan persepsi bahwa orang memiliki pilihan dalam kepemimpinan mereka. Tetapi Pemilu wajib di Australia memiliki alasan berbeda yakni didasari karena jumlah pemilih turun di bawah 60% pada 1922.
Pemilihan wajib kemudian diterapkan pada Pemilu 1925, dan jumlah pemilih melonjak hingga lebih dari 90%. Secara teknis, satu-satunya hukuman yang akan dijatuhkan jika dia tidak memilih adalah harus menjelaskan mengapa mereka tidak memilih. Jika penjelasan itu tidak memuaskan, denda kecil dikenakan.

9. Pemilu Palsu Rezim Saddam Hussein di Irak

Pesta Demokrasi Teraneh di Dunia, Ada Badak Terpilih Dewan Kota


Meskipun memiliki kekuasaan pada 1979, Presiden Irk Saddam Hussein akhirnya baru memutuskan meminta persetujuan rakyatnya melalui referendum pada 1995. Referendum presiden diadakan, yang hanya bertanya, "Apakah Anda menyetujui Presiden Saddam Hussein menjadi Presiden Republik?" Memilih "Ya" sangat dianjurkan, dan jumlah suara untuk pemilihan wajib adalah 99,99%, dengan hanya beberapa lusin "tidak" suara yang diberikan.

Meletusnya invasi AS pada 2002 menyebabkan Saddam mengadakan referendum lain dan hasilnya dia menang sekali lagi dengan setiap pemilih Irak terdaftar ya. Kali ini, Saddam sibuk berkampanye dan mengecam invasi AS melalui radio Irak tanpa henti dengan versi Arab "I Will Always Love You." Karena, Anda tahu, dia sangat mencintai rakyat Irak.

10. Pemilu Palsu Rezim Komunis Rumania

Pesta Demokrasi Teraneh di Dunia, Ada Badak Terpilih Dewan Kota


Setelah sebelumnya dikuasai oleh Sekutu, sejak 1944 Rumania di bawah kekuasaan Uni Soviet. Selama berkuasa, Uni Soviet dengan cepat menanamkan paham komunis secara masif.

Pemilihan umum pertama negara itu sejak perang Dunia II diadakan pada 1946 dan tentu saja, rakyat banyak memberikan suara untuk Blok Partai Demokrat (BPD) yang didukung Soviet. Kemenangan BPD dalam Pemilu memastikan berakhirnya monarki dan kontrol diam-diam Moskow atas Rumania. Pemilihan palsu Rumania adalah salah satu dari banyak di Blok Timur, tetapi menjadi simbol betapa korupnya sistem Soviet.

Sumber: www.listverse.com
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3292 seconds (0.1#10.140)