Miliki ‘Nyawa Kedua’, 10 Orang Ini Tetap Hidup Meski Kepalanya Tertembak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala adalah bagian paling vital dari anatomi tubuh manusia. Kepala berisi otak yang mengontrol fungsi-fungsi dasar kehidupan. Karenanya jika kepala tertembus peluru, tak diragukan lagi, orang itu kemungkinan besar akan mati. Namun ajaibnya, ada sejumlah orang yang mampu bertahan hidup atau dengan kata lain memiliki ‘nyawa kedua’ meski kepalanya diterjang timah panas senjata.
1. Malala Yousafzai
Gadis remaja dari Pakistan pemenang Nobel Perdamaian 2014 ini mampu bertahan hidup dan pulih meski kepalanya tertembus peluru. Pada 2009, Malala menjadi blogger untuk BBC. Saat itu usianya baru sebelas tahun. Ia perempuan berani yang hidup di bawah kekuasaan Taliban.
Ia pergi ke Lembah Swat Pakistan untuk mengenyam pendidikan. Namun, pada 2012 tiba-tiba terjadi hujan tembakan akibat serangan Taliban. Kepala Malala tertembak hingga bagian dari tengkoraknya pecah. Karena rumah sakit setempat tak mampu melakukan operasi, Malala lalu diterbangkan ke Rumah Sakit Brimingham, Inggris. Setahun kemudian, Malala sembuh dari cedera kepala serius dan mampu pulih seperti sedia kala hingga saat ini. (Baca: 5 Peristiwa Genosida Paling Kejam Dalam Sejarah Modern)
2. Alistair McKinney
Ia berpangkat sersan di Batalion Resimen Kerajaan Irlandia. Saat tugas jaga rutin di pos pengawasan di Pakistan, kepalanya tertembus peluru penembak jitu milisi Taliban. McKinney koma selama beberapa tahun. Saat itu usianya menjelang 33 tahun. McKinney tak dapat mengingat bagaimana detik-detik peluru bersarang di tempurung kepalanya.
Ia mengalami beberapa infeksi termasuk tuberculosis. Ia juga sempat kehilangan penglihatan. Tiga tahun setelah penembakan, McKinney masih menjalani perawatan intensif. Ajaib, ia akhirnya sembuh total dan kembali menjalani kehidupan normal.
3. Darnal Mundy
1. Malala Yousafzai
Gadis remaja dari Pakistan pemenang Nobel Perdamaian 2014 ini mampu bertahan hidup dan pulih meski kepalanya tertembus peluru. Pada 2009, Malala menjadi blogger untuk BBC. Saat itu usianya baru sebelas tahun. Ia perempuan berani yang hidup di bawah kekuasaan Taliban.
Ia pergi ke Lembah Swat Pakistan untuk mengenyam pendidikan. Namun, pada 2012 tiba-tiba terjadi hujan tembakan akibat serangan Taliban. Kepala Malala tertembak hingga bagian dari tengkoraknya pecah. Karena rumah sakit setempat tak mampu melakukan operasi, Malala lalu diterbangkan ke Rumah Sakit Brimingham, Inggris. Setahun kemudian, Malala sembuh dari cedera kepala serius dan mampu pulih seperti sedia kala hingga saat ini. (Baca: 5 Peristiwa Genosida Paling Kejam Dalam Sejarah Modern)
2. Alistair McKinney
Ia berpangkat sersan di Batalion Resimen Kerajaan Irlandia. Saat tugas jaga rutin di pos pengawasan di Pakistan, kepalanya tertembus peluru penembak jitu milisi Taliban. McKinney koma selama beberapa tahun. Saat itu usianya menjelang 33 tahun. McKinney tak dapat mengingat bagaimana detik-detik peluru bersarang di tempurung kepalanya.
Ia mengalami beberapa infeksi termasuk tuberculosis. Ia juga sempat kehilangan penglihatan. Tiga tahun setelah penembakan, McKinney masih menjalani perawatan intensif. Ajaib, ia akhirnya sembuh total dan kembali menjalani kehidupan normal.
3. Darnal Mundy