Netanyahu dan Menhan Israel Bertikai Hebat soal Tujuan Perang Gaza

Selasa, 13 Agustus 2024 - 20:45 WIB
loading...
Netanyahu dan Menhan...
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant menghadiri konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. Foto/Abir Sultan/AP
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant berselisih pendapat soal tujuan negara itu dalam perang Gaza.

Perselisihan hebat antara kedua tokoh penting itu mengungkap keretakan dalam pemerintahan Israel.

Menurut media Israel, Gallant meremehkan janji Netanyahu untuk meraih "kemenangan total" atas Hamas di Gaza, yang mengutip pernyataan Tally Gotliv, anggota parlemen dari partai berkuasa Likud.

Dalam pengarahan keamanan tertutup di Knesset pada Senin (12/8/2024), Gallant, yang sering menyerukan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas, menggambarkan tujuan Netanyahu sebagai "omong kosong" dan "penabuhan genderang perang."

Tak lama setelah pertemuan itu, Gotliv menulis di X untuk mengkritik menteri pertahanan, dan meminta perdana menteri segera memecat Gallant.

Kemudian pada hari itu, kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan, menuduh Gallant mengambil sikap "anti-Israel", dan menyarankan agar dia mengarahkan kritiknya kepada Pemimpin Hamas Yahya Sinwar, dengan menggambarkannya sebagai "satu-satunya hambatan" untuk mencapai kesepakatan.

"Ketika Gallant mengambil narasi anti-Israel, dia merusak peluang untuk mencapai kesepakatan penyanderaan," ungkap bunyi pernyataan kantor Netanyahu, seperti dikutip Times of Israel.

Pernyataan tersebut menegaskan kembali janji "kemenangan mutlak" Netanyahu, yang dilaporkan dipandang oleh cabinet Israel sebagai hal yang diperlukan untuk mengakhiri permusuhan dan membebaskan lebih dari 100 sandera yang tersisa yang masih diculik Hamas setelah serangannya pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel.

"Ini adalah arahan yang jelas dari Perdana Menteri Netanyahu dan kabinet, dan ini mengikat semua orang, termasuk Gallant," bunyi pernyataan kantor Netanyahu.

Pernyataan tersebut tidak menyebutkan kemungkinan untuk mencopot Gallant dari jabatannya, dan media Israel kemudian melaporkan Netanyahu tidak mempertimbangkan langkah tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1578 seconds (0.1#10.140)