Bela Ukraina, Senator AS Desak Pilot F-16 NATO Bertempur Melawan Rusia

Selasa, 13 Agustus 2024 - 07:01 WIB
loading...
Bela Ukraina, Senator...
Senator AS Lindsey Graham desak pilot jet tempur F-16 dari negara-negara NATO datang dan bertempur melawan Rusia demi kebebasan Ukraina. Foto/US Air Force/Tom Reynolds
A A A
KYIV - Senator Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham telah mendesak pilot jet tempur F-16 dari negara-negara NATO datang dan bertempur melawan Rusia demi kebebasan Ukraina hingga Kyiv dapat melatih penerbangnya sendiri.

Sementara jet tempur F-16 buatan Amerika telah mulai berdatangan ke Ukraina, saat ini Kyiv belum memiliki pilot dalam jumlah yang cukup untuk menerbangkannya.

"Jika Anda seorang pensiunan pilot F-16 dan ingin berjuang demi kebebasan, mereka [Ukraina] akan mempekerjakan Anda di sini," kata Graham dalam konferensi pers di Kyiv pada hari Senin.



"Mereka akan mencari di seluruh negara NATO untuk pilot pesawat tempur yang telah pensiun yang bersedia datang membantu mereka, hingga mereka dapat melatih pilot mereka," lanjut Graham.

"Kami akan segera mengirimkan jet-jet tempur ini ke medan tempur," imbuh Senator Partai Republik tersebut, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (13/8/2024).

Sejumlah negara NATO, termasuk Belgia, Denmark, Belanda, dan Norwegia, telah berjanji untuk menyediakan lebih dari 80 unit jet tempur F-16 untuk Ukraina.

F-16, yang telah beroperasi sejak 1978, saat ini diterbangkan oleh lebih dari dua lusin negara, meskipun banyak yang memensiunkan rangka pesawat tua ini demi jet tempur siluman F-35 yang lebih modern.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi awal bulan ini bahwa gelombang pertama F-16 telah tiba di negaranya, dan sudah diterbangkan oleh pilot Kyiv.

Zelensky tidak mengatakan berapa banyak jet tempur yang telah tiba, dan jet tempur buatan Amerika tersebut belum terlihat dalam pertempuran.

Zelensky mengakui bahwa Ukraina tidak memiliki cukup pilot untuk menerbangkan semua jet yang dijanjikan oleh Barat, tetapi mengatakan: "Banyak orang sekarang sedang berlatih."

Para pilot Kyiv saat ini tengah dilatih di AS dan Denmark, sementara belum jelas apakah pusat pelatihan baru di Rumania telah mulai menerima kadet.



Pada Juni lalu, seorang pejabat Pentagon mengatakan kepada Politico bahwa total 20 pilot F-16 Ukraina diharapkan lulus pada akhir tahun ini, setengah dari 40 yang dibutuhkan untuk membentuk satu skuadron.

Baik diterbangkan oleh Ukraina atau Barat, F-16 membutuhkan landasan pacu yang sangat bersih dan mulus untuk beroperasi.

Dengan lapangan udara Ukraina yang sering rusak akibat serangan rudal Rusia, beberapa pejabat Ukraina telah menyarankan untuk menempatkan pesawat tempur yang membutuhkan perawatan tinggi ini di pangkalan udara di negara-negara NATO tetangga Kyiv.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa pangkalan mana pun yang menampung F-16 Ukraina akan menjadi target yang sah bagi militer Rusia, sementara Kremlin telah menyatakan bahwa tidak ada perangkat keras Barat yang akan memenangkan konflik bagi Ukraina.

"Pesawat-pesawat ini akan muncul, jumlahnya akan berkurang secara bertahap, mereka akan ditembak jatuh dan dihancurkan. Mereka tidak akan dapat secara signifikan memengaruhi dinamika peristiwa di garis depan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan awal bulan ini.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Trump Peringatkan Putin:...
Trump Peringatkan Putin: Menolak Gencatan Senjata Akan Sangat Menghancurkan bagi Rusia
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
Putin: Tentara Bayaran...
Putin: Tentara Bayaran Asing yang Bela Ukraina Dianggap Teroris!
Ukraina Terima Gencatan...
Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari, Berikut 4 Dampaknya bagi Perang Rusia
Rekomendasi
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
42 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Rusia Kini...
3 Alasan Rusia Kini Didukung AS untuk Melawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved