Gadis 16 Tahun Diperkosa 30 Pria Guncang Israel, 11 Tersangka Ditangkap
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Aksi 30 pria memerkosa gadis 16 tahun di sebuah hotel di Israel telah memicu demo besar di negara Yahudi tersebut. Sejauh ini sudah 11 tersangka ditangkap.
Pemerkosaan berkelompok atau gang rape terhadap korban terjadi sebuah hotel di kota resor Laut Merah Eilat pada pekan lalu. Menurut laporan media lokal, korban diserang saat dalam kondisi mabuk dan beberapa tersangka merekam serangan tersebut dengan kamera ponsel.
Kasus ini memicu ribuan orang turun ke jalan. Selain mengutuk pemerkosaan geng tersebut, para demonstran juga memprotes kebijakan pemerintah tentang kekerasan seksual.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merasa jijik dengan serangan terhadap korban dan menyebutnya sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan".
Awalnya, dua tersangka berusia 20-an tahun dari Israel utara ditangkap Rabu lalu atau beberapa hari usai serangan tersebut. Pada hari Sabtu, dua remaja berusia 17 tahun dari Israel selatan ditangkap. Kemudian tujuh tersangka tambahan ditangkap pada hari Minggu.
Manajer hotel tempat pemerkosaan terjadi juga ditangkap pada Minggu atas tuduhan gagal mencegah kejahatan dan mengganggu penyelidikan polisi.
Seorang pejabat senior polisi mengatakan penyelidik memiliki bukti yang memperkuat klaim korban. (Baca: Tragis, Gadis 16 Tahun Diperkosa 30 Pria di Hotel Israel )
"Seluruh kasus ini berdasarkan pada kesaksiannya dan kesaksian ini didukung, antara lain, oleh temuan yang telah kami kumpulkan sejauh ini," kata pejabat polisi tersebut kepada Channel 12 tanpa disebutkan namanya, Selasa (25/8/2020).
"Ini adalah pemerkosaan yang mengejutkan yang berlangsung selama berjam-jam," katanya lagi, yang menambahkan bahwa penyidik memiliki materi sensitif yang belum ingin mereka ungkapkan.
Salah satu remaja 17 tahun yang ditangkap pada Sabtu membantah terlibat, tetapi pihak berwenang yakin dia mengambil peran aktif dalam serangan itu.
Polisi yakin jumlah penyerang dua digit. Sedangkan laporan awal, termasuk pengakuan salah satu tersangka, jumlah pelaku mencapai 30 orang .
Tetapi jumlah tersebut dipertanyakan setelah pengacara korban yang mengatakan bahwa angka itu tidak berasal dari kliennya.
Kasus tersebut telah mengirimkan gelombang kejutan di seluruh negara Yahudi, setelah kesaksian menunjukkan bahwa para penyerang telah berbaris di luar kamar hotel gadis yang mabuk, menunggu giliran untuk memerkosanya karena saksi mata gagal untuk campur tangan.
Sementara itu, ribuan orang turun ke jalan di seluruh Israel pada hari Minggu untuk menyerukan reformasi. Menurut laporan Times of Israel, di Tel Aviv ada sekitar 1.500 demonstran yang berkumpul di Rabin Square. Sedangkan demo serupa dengan massa lebih kecil terjadi di kota Haifa, Kiryat Ono, Beersheba, dan komunitas lainnya.
“Tidak berarti tidak! Bagian mana yang tidak Anda mengerti?, teriak seorang pengunjuk rasa berteriak di Tel Aviv. “Itu bukan kesalahan! Itu kebijakan! Berhenti! Cukup! Salahkan pemerkosa."
Moran Zer Katzenstein, salah satu penyelenggara protes, berkata dari atas panggung; “Saya beruntung tidak diperkosa, tetapi beberapa teman saya…Saya di sini atas nama puluhan dan ratusan wanita yang mengatakan, 'Berhenti ! Cukup!'."
“Saya bukan pembicara atau aktivis. Ini adalah protes pertama yang saya kumpulkan dalam hidup saya. Saya tidak mewakili organisasi mana pun dan malam ini adalah pertemuan pribadi karena kami tidak tahan mendengar tentang lebih banyak penyerangan atau pemerkosaan," katanya seperti dikutip Ynet.
Wakil Wali Kota Tel Aviv Tzipi Brand bertanya bagaimana seorang gadis berusia 16 tahun bisa diperkosa secara beramai-ramai "tepat di depan hidung kita?"
"Ketidakpedulian sistem menyebabkan kehancuran kehidupan seorang gadis muda. Kita perlu mengubah segalanya—bahasa, buku teks, dan buku sejarah," katanya.
Kasus pemerkosaan ini juga memicu aksi mogok kerja selama satu jam pada Minggu pagi. "Mogok kerja selama satu jam diadakan untuk memprotes meningkatnya kekerasan terhadap wanita dan anak perempuan di Israel, dan kurangnya hukuman yang memadai," kata kelompok wanita Bonot Alternativa.
Ariel Peleg, salah satu penyelenggara, mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya 30 organisasi dan perusahaan, termasuk pemerintah kota dan Microsoft Israel, ambil bagian dalam acara tersebut.
Kepala Badan Yahudi Isaac Herzog mengatakan organisasinya juga bergabung dalam mogok kerja.
“Saya menyerukan kepada semua institusi publik di Israel untuk bergabung dalam protes penting ini. Itu ada di tangan kita," kata Herzog di Twitter.
Lihat Juga: Orientalis Zionis: Erdogan Berambisi Kembalikan Kejayaan Kekaisaran Ottoman yang Benci Israel
Pemerkosaan berkelompok atau gang rape terhadap korban terjadi sebuah hotel di kota resor Laut Merah Eilat pada pekan lalu. Menurut laporan media lokal, korban diserang saat dalam kondisi mabuk dan beberapa tersangka merekam serangan tersebut dengan kamera ponsel.
Kasus ini memicu ribuan orang turun ke jalan. Selain mengutuk pemerkosaan geng tersebut, para demonstran juga memprotes kebijakan pemerintah tentang kekerasan seksual.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merasa jijik dengan serangan terhadap korban dan menyebutnya sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan".
Awalnya, dua tersangka berusia 20-an tahun dari Israel utara ditangkap Rabu lalu atau beberapa hari usai serangan tersebut. Pada hari Sabtu, dua remaja berusia 17 tahun dari Israel selatan ditangkap. Kemudian tujuh tersangka tambahan ditangkap pada hari Minggu.
Manajer hotel tempat pemerkosaan terjadi juga ditangkap pada Minggu atas tuduhan gagal mencegah kejahatan dan mengganggu penyelidikan polisi.
Seorang pejabat senior polisi mengatakan penyelidik memiliki bukti yang memperkuat klaim korban. (Baca: Tragis, Gadis 16 Tahun Diperkosa 30 Pria di Hotel Israel )
"Seluruh kasus ini berdasarkan pada kesaksiannya dan kesaksian ini didukung, antara lain, oleh temuan yang telah kami kumpulkan sejauh ini," kata pejabat polisi tersebut kepada Channel 12 tanpa disebutkan namanya, Selasa (25/8/2020).
"Ini adalah pemerkosaan yang mengejutkan yang berlangsung selama berjam-jam," katanya lagi, yang menambahkan bahwa penyidik memiliki materi sensitif yang belum ingin mereka ungkapkan.
Salah satu remaja 17 tahun yang ditangkap pada Sabtu membantah terlibat, tetapi pihak berwenang yakin dia mengambil peran aktif dalam serangan itu.
Polisi yakin jumlah penyerang dua digit. Sedangkan laporan awal, termasuk pengakuan salah satu tersangka, jumlah pelaku mencapai 30 orang .
Tetapi jumlah tersebut dipertanyakan setelah pengacara korban yang mengatakan bahwa angka itu tidak berasal dari kliennya.
Kasus tersebut telah mengirimkan gelombang kejutan di seluruh negara Yahudi, setelah kesaksian menunjukkan bahwa para penyerang telah berbaris di luar kamar hotel gadis yang mabuk, menunggu giliran untuk memerkosanya karena saksi mata gagal untuk campur tangan.
Sementara itu, ribuan orang turun ke jalan di seluruh Israel pada hari Minggu untuk menyerukan reformasi. Menurut laporan Times of Israel, di Tel Aviv ada sekitar 1.500 demonstran yang berkumpul di Rabin Square. Sedangkan demo serupa dengan massa lebih kecil terjadi di kota Haifa, Kiryat Ono, Beersheba, dan komunitas lainnya.
“Tidak berarti tidak! Bagian mana yang tidak Anda mengerti?, teriak seorang pengunjuk rasa berteriak di Tel Aviv. “Itu bukan kesalahan! Itu kebijakan! Berhenti! Cukup! Salahkan pemerkosa."
Moran Zer Katzenstein, salah satu penyelenggara protes, berkata dari atas panggung; “Saya beruntung tidak diperkosa, tetapi beberapa teman saya…Saya di sini atas nama puluhan dan ratusan wanita yang mengatakan, 'Berhenti ! Cukup!'."
“Saya bukan pembicara atau aktivis. Ini adalah protes pertama yang saya kumpulkan dalam hidup saya. Saya tidak mewakili organisasi mana pun dan malam ini adalah pertemuan pribadi karena kami tidak tahan mendengar tentang lebih banyak penyerangan atau pemerkosaan," katanya seperti dikutip Ynet.
Wakil Wali Kota Tel Aviv Tzipi Brand bertanya bagaimana seorang gadis berusia 16 tahun bisa diperkosa secara beramai-ramai "tepat di depan hidung kita?"
"Ketidakpedulian sistem menyebabkan kehancuran kehidupan seorang gadis muda. Kita perlu mengubah segalanya—bahasa, buku teks, dan buku sejarah," katanya.
Kasus pemerkosaan ini juga memicu aksi mogok kerja selama satu jam pada Minggu pagi. "Mogok kerja selama satu jam diadakan untuk memprotes meningkatnya kekerasan terhadap wanita dan anak perempuan di Israel, dan kurangnya hukuman yang memadai," kata kelompok wanita Bonot Alternativa.
Ariel Peleg, salah satu penyelenggara, mengatakan kepada AFP bahwa setidaknya 30 organisasi dan perusahaan, termasuk pemerintah kota dan Microsoft Israel, ambil bagian dalam acara tersebut.
Kepala Badan Yahudi Isaac Herzog mengatakan organisasinya juga bergabung dalam mogok kerja.
“Saya menyerukan kepada semua institusi publik di Israel untuk bergabung dalam protes penting ini. Itu ada di tangan kita," kata Herzog di Twitter.
Lihat Juga: Orientalis Zionis: Erdogan Berambisi Kembalikan Kejayaan Kekaisaran Ottoman yang Benci Israel
(min)