Aksi protes pekerja medis ini bertepatan dengan upaya demonstran untuk memblokir keberangkatan dan kedatangan penerbangan di Bandara Internasional Hong Kong. Sejumlah pekerja rumah sakit terlihat mengenakan masker wajah dan tambalan menutupi mata kanan mereka. Ini adalah simbol gerakan yang terinspirasi oleh seorang wanita yang dilaporkan terkena peluru karet di mata kanannya selama bentrokan pada Minggu malam.
"Para pekerja medis ada di sini berjuang untuk mendapatkan kembali kebebasan kami dan untuk melindungi kebebasan orang lain," kata seorang perawat, Alfred Luk (24) kepada Reuters. Menurutnya, polisi yang datang ke rumah sakit untuk menangkap orang, akan mempengaruhi kepercayaan terhadap pekerja medis dan rumah sakit itu sendiri.
Baca Juga:
Perawat lainnya, Harry Yeung (23), menyebut polisi telah bertindak terlalu keras. "Saya pikir, semua yang dilakukan polisi telah ditandai oleh terlalu banyak kekerasan. Kerusakan pada warga sangat parah, dan sebagai pekerja medis saya tidak ingin lihat ada orang yang terluka," ujarnya.
Aksi protes yang telah memasuki pekan ke 10, menjadi semakin ganas ketika polisi menembakkan gas air mata ke stasiun MRT dan pemrotes membalasnya dengan melemparkan batu serta bom bensin. Para pejabat mengatakan, 45 orang terluka dalam bentrokan akhir pekan lalu antara polisi dengan pengunjuk rasa di hampir selusin lokasi di seluruh Hong Kong.
(esn)