Menteri Intelijen Iran Sebut Israel Dapat Lampu Hijau dari AS untuk Bunuh Ismail Haniyeh
loading...
A
A
A
TEHERAN - Menteri Intelijen Iran Esmaeil Khatib mengatakan Israel mendapat lampu hijau dari Amerika Serikat (AS) untuk membunuh Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.
Menurut kantor berita negara Iran, IRNA, pernyataan itu muncul dalam surat oleh Esmaeil Khatib kepada keluarga Haniyeh, Hamas dan rakyat Palestina atas pembunuhan tersebut.
Dia mengatakan pembunuhan Haniyeh oleh Israel "dengan lampu hijau dari AS, sekali lagi menunjukkan kebrutalan entitas Zionis," mengacu pada Israel.
Setelah pembunuhan itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan negara itu menganggapnya sebagai tugas untuk "membalas darah tamu terhormat", menyalahkan Israel karenanya.
"Kami menganggap balas dendamnya sebagai tugas kami," tegas Pemimpin Tertinggi Iran itu.
Haniyeh dibunuh pada hari Rabu di ibu kota Iran, Teheran. Sementara Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, Tel Aviv tidak mengakui atau membantah tanggung jawabnya.
Meskipun Israel tetap bungkam tentang kematian Haniyeh, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengisyaratkan keterlibatan Tel Aviv dalam pembunuhannya.
Menurut kantor berita negara Iran, IRNA, pernyataan itu muncul dalam surat oleh Esmaeil Khatib kepada keluarga Haniyeh, Hamas dan rakyat Palestina atas pembunuhan tersebut.
Dia mengatakan pembunuhan Haniyeh oleh Israel "dengan lampu hijau dari AS, sekali lagi menunjukkan kebrutalan entitas Zionis," mengacu pada Israel.
Setelah pembunuhan itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan negara itu menganggapnya sebagai tugas untuk "membalas darah tamu terhormat", menyalahkan Israel karenanya.
"Kami menganggap balas dendamnya sebagai tugas kami," tegas Pemimpin Tertinggi Iran itu.
Haniyeh dibunuh pada hari Rabu di ibu kota Iran, Teheran. Sementara Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, Tel Aviv tidak mengakui atau membantah tanggung jawabnya.
Meskipun Israel tetap bungkam tentang kematian Haniyeh, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengisyaratkan keterlibatan Tel Aviv dalam pembunuhannya.
(sya)